Kisah Alumnus Antropologi UGM tentang Cleaning Service yang Bekerja di Tengah Corona

775

Baca juga: Kisah Mistis Sebuah Gundukan Tanah di Kompleks Fakultas Kedokteran Gigi UGM

Pasalnya, alumnus Antropologi UGM angkatan 1992 ini setiap hari berbagi rezeki kepada mereka.

Namun, Ayik mengaku apa yang dia lakukan tersebut tidak ada apa-apanya dibanding ketulusan para cleaning service dalam bekerja di tengah wabah Covid-19.

“Kegiatan Saya dan beberapa teman ini hanya aksi kecil saja,” ucap Ayik.

“Jauh lebih kecil dibanding pengorbanan mereka saat menjalankan tugas membersihkan setiap sudut ruangan di rumah sakit.”

“Terima kasih saja rasanya tidak cukup,” terang pemilik warung makan Sate Tanjung di Balikpapan ini.

Baca juga: Lurah Alumnus UGM Bikin Terobosan Pusat Data Tanggap Corona di Panggungharjo Bantul

Karena itu, Ayik mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan kesehatan para cleaning service.

Dia juga ingin setiap orang yang mampu ikut menyisihkan sebagian rezeki untuk mereka.

“Kondisi ini mengingatkan bahwa di mata Tuhan kita sama derajatnya, apa pun profesi kita,” tutur Ayik.

“Sehat selalu tim Cleaning Services dan Security Rumah Sakit di manapun Anda berada,” ucapnya.

Ayik juga berpesan kepada mereka yang masih bisa bekerja dari rumah untuk tidak mengeluh.

Baca juga: Melihat Aksi KAGAMA Balikpapan Bantu Redakan Wabah Corona

Baginya, menghindari pikiran negatif bisa menjaga kesehatan baik lahir maupun batin.

Dia menilai, wabah adalah sebuah pesan dari Tuhan yang menuntut manusia untuk belajar.

“Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Sebagaimana Bill Gates, Saya pun yakin Allah punya ketetapan terbaik-Nya atas situasi yang kita hadapi bersama saat ini,” tutur Ayik.

“Saya sangat yakin ada tujuan spiritual di balik segala hal yang terjadi. Entah itu kita anggap sebagai hal yang buruk atau hal baik,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Gubernur Bank Indonesia Alumnus UGM Sebut Pelemahan Rupiah Bersifat Sementara