Kisah Alumnus Antropologi UGM tentang Cleaning Service yang Bekerja di Tengah Corona

772
Alumnus Antropologi UGM, Arry Devichanti, menceritakan keseharian petugas kebersihan di RSKD Kanudjoso Balikpapan di tengah wabah Corona. Foto: Ist
Alumnus Antropologi UGM, Arry Devichanti, menceritakan keseharian petugas kebersihan di RSKD Kanudjoso Balikpapan di tengah wabah Corona. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BALIKPAPAN – Wabah Corona membuat denyut kehidupan Indonesia kini dalam kewaspadaan.

Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus positif pada 2 Maret lalu, wabah Corona makin merebak di Indonesia.

Per Jumat (27/3/2020), sudah ada 87 korban meninggal dari 1046 penemuan kasus positif.

Seruan untuk memangkas aktivitas di luar ruangan pun menggema di berbagai daerah.

Bahkan, sebagian warga juga telah berinisiatif untuk melakukan karantina lokal demi menghambat laju penyebaran Corona.

Baca juga: Pengalaman Lucu Mahasiswi UGM Saat Ujian Pendadaran secara Daring di Tengah Wabah Corona

Di sisi lain, ada sebagian warga yang mau tidak mau harus keluar dari kediamannya untuk bekerja.

Seperti cleaning service alias petugas kebersihan yang saban hari mesti berjibaku dengan debu.

Alumnus Fakultas Ilmu Budaya UGM, Arry Devichanti, pun menjadi saksi perjuangan cleaning service yang dia temui di RSKD Kanudjoso Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Pekerjaan mereka rentan untuk terpapar penyakit ini. Tapi mereka tetap bekerja menjalankan tugas mulia,” kata wanita yang akrab disapa Ayik ini kepada Kagama.

Ayik dan rekan-rekannya di KAGAMA Balikpapan tahu keseharian para cleaning service di RSKD Kanudjoso Balikpapan

Baca juga: Aksi KAGAMA Pemalang untuk Cegah Penularan Covid-19