Macam-Macam Ekspresi Kemarahan

5010

Baca juga: Masyarakat Indonesia Ingin Diet, Begini Kecenderungannya

Individu sendiri dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan menentukan respons yang sesuai terkait situasi yang dihadapi.

Sejak lahir, manusia mengalami perkembangan emosi dengan pengalaman harian yang dihadapi.

Masalah tersebut merupakan rangsangan yang akan mempertajam kepekaan emosi serta ketepatan dalam mengekspresikannya.

Perubahan emosi pada masa anak-anak sulit dibedakan, salah satu contohnya yaitu ekspresi menangis pada anak atau bayi.

Ekspresi menangis dapat diartikan menjadi rangsangan yang diberikan oleh seorang bayi, seperti marah, lapar, takut dan sebagainya.

Baca juga: Lengang Gedung Pusat UGM dan Sapaan Seram Pria Belanda

Dari ekspresi tersebut, kemudian manusia semakin belajar mengekspresikan emosi ke dalam masyarakatnya dan semakin besar, anak dapat makin membedakan rangsang atau stimulus dari lingkungan.

Cara menyampaikan ekspresi emosi kemudian sangat berbeda ketika individu mencapai usia dewasa.

Lewat studi kasus dan pustaka, Safiruddin juga mengungkapkan beberapa perbedaan penyampaian ekspresi marah dari berbagai etnis.

Orang yang berasal dari suku Jawa kerap mengekspresikan rasa marahnya dengan senyuman.

Ekspresi tersebut muncul karena kultur suku Jawa yang tidak suka berkonfrontasi ketika berhubungan dengan orang lain, selain juga mengutamakan hubungan baik dengan sesama manusia.

Baca juga: Totalitas Kagama Karawitan Nguri-uri Budaya