Bukan Cuma Sampah yang Bikin Wilayah Perkotaan Alami Banjir

250
Banjir erat dikaitkan dengan pola hidup masyarakat yang belum sadar terhadap pengelolaan sampah. Foto: BPDB Kota Malang
Banjir erat dikaitkan dengan pola hidup masyarakat yang belum sadar terhadap pengelolaan sampah. Foto: BPDB Kota Malang

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Berbagai wilayah di Indonesia sudah mengalami musim penghujan sejak dua bulan belakangan.

Kini, rasa-rasanya tiada hari tanpa hujan ketika hari sudah lewat siang.

Terkadang hujan juga terjadi pada malam hari.

Bagi warga perkotaan, hujan yang tak kunjung reda bisa mengakibatkan banjir.

Beberapa orang meyakini bahwa banjir bisa terjadi karena saluran air seperti got, parit, atau selokan mampat.

Karena mampat, air yang mestinya dialirkan menuju ke sungai besar tertahan dan menggenangi jalan.

Alhasil, mobilitas masyarakat pun menjadi terganggu.

Baca juga: Mengapa Pembeli Tertarik Belanja Online?

Dalam hal ini, sebagian orang percaya bahwa saluran air mampat karena aksi-aksi tak bertanggung jawab oknum yang membuang sampah sembarangan.

Namun, Novan Dwiky Adimas dan M. Pramono Hadi punya pandangan lain soal apa yang menyebabkan suatu kota mengalami banjir karena air menggenang.

Merujuk beberapa pakar, Novan dan Pramono menduga karakteristik dataran suatu wilayah memengaruhi banjir.

Selain itu, mereka juga percaya bahwa perubahan tata guna lahan juga menjadi salah satu faktor.

Perubahan tata guna lahan berhubungan dengan sistem drainase yang dibuat untuk merekayasa aliran air secara teknis.

Novan dan Pramono lantas menguji dugaan mereka via penelitian berjudul Hubungan Genangan Banjir dengan Karakteristik Fisik Kawasan Perkotaan Yogyakarta.

Penelitian mereka terhimpun dalam Jurnal Bumi Indonesia volume 5 yang diterbitkan Fakultas Geografi UGM pada 2016.

Baca juga: Lengang Gedung Pusat UGM dan Sapaan Seram Pria Belanda