Macam-Macam Ekspresi Kemarahan

5015

Baca juga: Trik Berhemat Gunakan Dompet Digital

Safiruddin mengungkapkan bahwa dalam budaya Jawa, seseorang juga dituntut untuk menyembunyikan perasaan asli sebagai perwujudakn prinsip sungkan dalam bergaul.

Perasaan di atas juga membuat masyarakat suku Jawa memiliki aturan normatif ikhwal perilaku sosial dan psikologis yang mengatur masyarakatnya dalam melakukan interaksi sosial dengan sesamanya.

Hal itu seperti sopan santun, etika, dan tata cara yang pantas dalam kehidupan sehari-hari.

Lantaran  adanya aturan tersebut, kebanyakan masyarakat Jawa akan memperlihatkan senyuman sebagai ekspresi marahnya.

Berbeda dari orang Jawa, masyarakat Sri Lanka melakukan bunuh diri untuk mengekspresikan rasa marahya.

Ketika marah, mayarakat negara di Asia Selatan tersebut merasa menderita sehingga kerap merasa sedih dan tak berdaya.

Masuknya agama sebenarnya dapat mengurangi rasa menderita tersebut, dengan praktik ibadah agama Buddha, Katolik Roma dan Islam.

Baca juga: Diet Gawai? Bisa Kok!

Namun, tekanan yang tinggi dengan berbagai masalah yang mendera menjadi masalah yang membuat orang Sri Lanka melakukan bunuh diri.

Beberapa contoh penyebab kasus bunuh diri di Sri Lanka yakni karena ditolak pasangan, marah karena perilaku suami dan karena beradu mulut dengan mertua.

Selain itu, ekspresi kemarahan lain seperti yang terjadi di Australia, ketika narapidana di India dan Australia memilih untuk melakukan agresi dan penganiayaan.

Ekspresi tersebut muncul karena emosi yang tak terkendali ketika marah kepada sang korban agresi dan penganiayaan.

Penganiayaan yang dilakukan, antara lain seperti memukul dengan penyebab yang umum adalah caci maki.

Beberapa kenyataan tersebut di atas, menurut Safiruddin, menunjukkan bahwa ekspresi rasa marah dipengaruhi oleh faktor budaya, pola asuh, dan perbedaan gender dengan laki-laki lebih aktif atau ekspresif ketika marah. (Ezra)

Baca juga: FK-KMK UGM Gelar Konser Kings of Classic untuk Bangun Rumah Singgah Penderita Kanker