Keris, Teknologi Canggih yang Menyimpan Pesan Ketauhidan Leluhur

1257

Baca juga: Lantik Pengurus Baru, Ganjar Imbau Kagamadok Sampaikan Gagasan Soal Jaminan Kesehatan

Contohnya serat Baratayuda, khususnya pada episode persiapan pasukan perang prajurit perempuan di bawah komando Ratna Rarasati dan Srikandi.

“Uniknya, dalam naskah ini tidak digambarkan wayang, tapi manusia. Dalam teks disebutkan ini Ratna Rarasati dan Srikandi yang membawa keris dengan bangganya. Ada deskripsi tentang pakaiannya seperti apa. Semua itu menjadi satu kekuatan untuk bertempur di medan laga,” ujar Kaprodi Sastra Jawa UGM ini.

Dia menjelaskan metafora keris bagi punggawa.

Ada manusia yang diibaratkan keris, karena ketajaman hati yang mereka miliki.

Tajamnya bagai panah Tamarasha dan Bramasha, yang dipakai menghadapi bahaya yang tidak kasat mata.

Baca juga: KAGAMA Harus Ikut Membangun Bantul

“Ia melaksanakan aturan berperang dengan keterampilan yang matang. Pandai membuat strategi perang dan ahli menaklukkan musuh. Terbebas dari cela dan disegani karena ia tahu syarat yang tersamar, yang buruk dan yang baik,” pungkas Sakti.

Wong kadi curiga, landhep graita nrang westhi kata Sakti, orang yang diumpamakan bagai keris adalah orang yang cepat tanggap dalam menghadapi bahaya.

“Keris yang dlihat bukan fisiknya tetapi kekuatannya dan filosofinya bagaimana,” jelasnya.

Keris yang baik yakni sangat tajam, tua, dan utuh seperti yang dikehendaki empunya.

“Demikianlah perumpamaan dari manusia yang dapat dijadikan punggawa,” ujarnya.

Baca juga: Suka Meneliti, Aurelia Virgita Jadi Lulusan Terbaik Magister Psikologi UGM