
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pesatnya perkembangan teknologi tak membuat eksistensi keri tergerus oleh zaman.
Sebetulnya keris merupakan teknologi canggih yang usianya tak terbatas.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran UII dr. Sofyan Suli Susilo H.Sp THT, dalam Seminar Kesehatan dan Pameram Mahakarya Keris Nusantara.
Acara bertajuk Spiritualitas Jawa dalam Menjaga Kesehatan Menuju Rumah Sakit Berbudaya itu digelar pada Senin (28/10/2019), di Gedung Diklat RSUP Dr. Sardjito.
“Keris terbuat dari besi, dalam 100 tahun atau lebih nggak akan karatan. Nggak ada teknologi yang bisa seawet itu,” jelas Sofyan.

Baca juga: Gelar Pameran Keris, RSUP Dr. Sardjito Ingin Menjadi Rumah Sakit Berbudaya
Dia menjelaskan, keris ibarat media penyimpanan seperti halnya flashdisk atau CD.
Selain itu, keris adalah pesan ketauhidan dari para leluhur.
“Ada filosofi dan kekuatan tertentu yang tersembunyi di balik fisik sebuah keris,” ungkapnya.
Sementara itu, Dosen Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum membabar keris dari khasanah naskah kuno Nusantara.
Dia menemukan beberapa naskah kuno dari tiga perpustakaan yang membahas tentang keris.
Baca juga: Munas KAGAMA ke XIII Bakal Jadi Ruang Diskusi untuk Wujudkan Cita-cita Kebangsaan