Keris, Teknologi Canggih yang Menyimpan Pesan Ketauhidan Leluhur

1253
Menurut Dosen Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum, apabila metafora keris diperuntukkan bagi generasi masa kini, sama dengan ketajaman berpikir dan kelembutan hati harus terus diasah, serta diolah agar dapat dijadikan pusaka yang tangguh untuk menghadapi berbagai masalah,
Menurut Dosen Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum, apabila metafora keris diperuntukkan bagi generasi masa kini, sama dengan ketajaman berpikir dan kelembutan hati harus terus diasah, serta diolah agar dapat dijadikan pusaka yang tangguh untuk menghadapi berbagai masalah," tandas Sakti. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pesatnya perkembangan teknologi tak membuat eksistensi keri tergerus oleh zaman.

Sebetulnya keris merupakan teknologi canggih yang usianya tak terbatas.

Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran UII dr. Sofyan Suli Susilo H.Sp THT, dalam Seminar Kesehatan dan Pameram Mahakarya Keris Nusantara.

Acara bertajuk Spiritualitas Jawa dalam Menjaga Kesehatan Menuju Rumah Sakit Berbudaya itu digelar pada Senin (28/10/2019), di Gedung Diklat RSUP Dr. Sardjito.

“Keris terbuat dari besi, dalam 100 tahun atau lebih nggak akan karatan. Nggak ada teknologi yang bisa seawet itu,” jelas Sofyan.

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran UII dr. Sofyan Suli Susilo H.Sp THT (tengah), Keris terbuat dari besi, dalam 100 tahun atau lebih nggak akan karatan. Nggak ada teknologi yang bisa seawet itu. Foto: Kinanthi
Menurut Dosen Fakultas Kedokteran UII dr. Sofyan Suli Susilo H.Sp THT (tengah), Keris terbuat dari besi, dalam 100 tahun atau lebih nggak akan karatan. Nggak ada teknologi yang bisa seawet itu. Foto: Kinanthi

Baca juga: Gelar Pameran Keris, RSUP Dr. Sardjito Ingin Menjadi Rumah Sakit Berbudaya

Dia menjelaskan, keris ibarat media penyimpanan seperti halnya flashdisk atau CD.

Selain itu, keris adalah pesan ketauhidan dari para leluhur.

“Ada filosofi dan kekuatan tertentu yang tersembunyi di balik fisik sebuah keris,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Sastra Jawa UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum membabar keris dari khasanah naskah kuno Nusantara.

Dia menemukan beberapa naskah kuno dari tiga perpustakaan yang membahas tentang keris.

Baca juga: Munas KAGAMA ke XIII Bakal Jadi Ruang Diskusi untuk Wujudkan Cita-cita Kebangsaan