Sulhan Tak Pernah Punya Cukup Uang untuk ‘Membeli’ Waktu

1827

Baca juga: Pasar Indonesia di Pretoria Meriah, Hubungan Indonesia-Afrika Selatan Makin Erat

Selama mengarungi karier di FISIPOL UGM, Sulhan merasa nyaman dengan kultur di Departemen Ilmu Komunikasi.

Menurutnya departemen ini unik, karena tidak kaku dan suasana kekeluargaannya sangat terasa.

”Ada budaya di mana kami elastis, nggak kaku. Coba lihat selama ini, dosen-dosen komunikasi bebas berpenampilan. Kemudian kalau urusan di dalam, kami saling menghormati urusan masing-masing. Selama kurikulumnya berjalan baik, proses belajarnya jalan, itu udah clear,” jelasnya.

Hal unik lainnya, pada 2010 Ilmu Komunikasi mengeluarkan tagline Crafting Well – Informed Society, yang kemudian mengilhami beberapa Departemen Ilmu Komunikasi di Indonesia.

”Itu yang sekarang jadi wall of fame semua orang. Kita nggak pernah berpikir itu bakal jadi wall of fame. Just to make sure bahwa itu tujuan kita. Kita mendorong terbentuknya masyarakat informasi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan tagline itu Departemen menata ulang struktur riset dan kurikulum.

Selama lima tahun sempat terbata-bata dan mengalami ketidakjelasan, tetapi sampai saat ini Departemen masih memegang tagline itu.

Baca juga: Mendidik Anak SD Agar Tidak Obesitas

Bagi Sulhan cara yang dilakukan selama ini merupakan pilihan yang tepat, sehingga tidak ada riset yang liar.

“Kami mencoba berpikir secara kelembagaan di tengah fleksibilitas yang ada di Departemen. Kita guyub dalam arti spiritnya. Kami tidak pernah ngrecokin urusan satu sama lain, yang penting kerjaan jalan semua. Kalau Saya bilang Departemen kami ini humanis,” jelas Sulhan.

Jadi Produk Lokal UGM

Pria asal Sukamara, Kalimantan Tengah ini, mengaku tidak ingin menjadi pahlawan.

Beberapa kali dipercaya memegang jabatan, Sulhan mengaku menjalani dengan santai.

Dia juga beberapa kali gagal mendaftar kuliah di luar negeri.

Meski demikian dia tak merasa sepenuhnya gagal, dan senang hati memutuskan studi lanjut di UGM.

“Saya ini adalah produk lokal. Kalau mau melihat baik dan buruknya kualitas seseorang yang dari UGM itu ya mungkin Saya ini, kuliahnya di UGM terus dari S1 sampai S3,” jelasnya.

Baca juga: Peraih IPK Tertinggi Fakultas Teknik, Finlan: Saya Belajar dengan Mengajar