Sulhan Tak Pernah Punya Cukup Uang untuk ‘Membeli’ Waktu

1894

Baca juga: Ingin Lulus Tes CPNS 2019? Ini Kiat-Kiatnya

“Membubarkan” D3 Ilmu Komunikasi

Profesi dosen bagi Sulhan, menyenangkan karena memiliki kuasa penuh atas waktu.

Tetapi, ekspektasi itu berubah, ketika Sulhan menyadari jika dosen di UGM diwajibkan menyandang status sebagai PNS.

Sekitar tahun 2003, dirinya resmi menjadi PNS dan sejak saat itu dirinya merasa tidak sebebas dulu.

Sulhan sepenuhnya menyadari hal itu.

Sepanjang Sulhan berkarier di UGM sebagai PNS, seingatnya tidak pernah satu masa pun tidak menjabat.

Sekitar tahun 2002 Sulhan sudah dipercaya menjadi Koordinator Laboratorium D3 Ilmu Komunikasi selama empat tahun, kemudian diangkat menjadi Direktur Program Diploma Komunikasi.

Rektor UGM saat itu Sofyan Effendi ingin menjadikan UGM sebagai research university.

Baca juga: Peraih IPK Tertinggi se-UGM Ini Ingin Jadi Peternak Unggas

Berdasarkan arahan Rektor UGM, posisi D3 Ilmu Komunikasi sangat aplikatif dan kurang selaras dengan tujuan UGM itu.

Sehingga dia memutuskan untuk mendukung gagasan research university  dengan mensapih (memisahkan) program itu, yang kemudian menjadi embrio program vokasi hari ini.

”Secara ironis Saya ingin mengatakan bahwa satu-satunya ‘prestasi’ Saya saat menjabat sebagai Direktur D3 Komunikasi itu adalah ‘menutup’ program tersebut,” ungkap Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Periode 2019-2022 ini.

Terkesan dengan Budaya Elastis di Departemen

Amanah jabatan itu masih berlanjut ketika dirinya ditunjuk menjadi Sekretaris Departemen pada 2010.

Dalam mengemban amanah ini, bersama teman-teman di Departemen Ilmu Komunikasi, Sulhan menginisiasi berdirinya New Media Studies (NEWMESIS), yang menjadi embrionya Digital Media and Communication Research Center (DECODE) saat ini.

Selanjutnya dia kembali ditunjuk menjadi Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi.

Belum sampai satu tahun menjabat, Sulhan terpilih menjadi Kepala Departemen Ilmu Komunikasi pada 2017.

Baca juga: Trauma Saat Anak-anak Sebabkan Gangguan Kepribadian pada Wanita