Riwayat Penghijauan di Kampus Biru

941
Universitas Gadjah Mada.(Foto: Dok Humas UGM)
Universitas Gadjah Mada.(Foto: Dok Humas UGM)

 

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR— ‘Apa hal yang sering kita lihat saat memasuki atau melewati UGM ?’ Barangkali hal yang nomor satu itu ialah kenampakan gedung-gedungnya. Sedangkan yang bisa jadi nomor dua ialah pohon-pohon yang tumbuh berdampingan dengan gedung-gedung tersebut.

Pohon-pohon tersebut merupakan bagian dari usaha UGM menciptakan suasana asri yang menunjang kegiatan masyarakatnya. Dari masa ke masa UGM punya komitmen untuk menciptakan kampus yang hijau.

Prof. Dr. Ir. Mohammad Naiem. (Foto: Dok. Taufiq)
Prof. Dr. Ir. Mohammad Naiem. (Foto: Dok. Taufiq)

UGM sudah mulai melakukan penghijauan kampusnya pada tahun 1978 yang dirintis almarhum Prof. Oemi Haniin Soeseno. Ia menulis lengkap proses penghijauan tersebut dalam Laporan dua jilid berjudul ‘Penghijauan Kampus Universitas Gadjah Mada Dengan Sistim Tumpangsari’.

Menurut Prof. Dr. Ir. Mohammad Naiem saat UGM pindah ke kampus Bulaksumur pihaknya diwarisi 4 lokasi pohon. “Keempatnya yakni lokasi pohon yang dikelola Fakultas Biologi, Taman Mini Hutan Pardian di utara Balairung, di Lembah dan pohon-pohon yang berada di Klebengan,” ujar asisten Prof. Oemi Haniin ini kepada Kagama, belum lama ini.