Kisah Ongkos Parkir Pak Koesnadi dan Korban Asrama ‘Darmaningsih’ UGM

4090

Baca juga: Dosen UGM Ungkap Motif di Balik Maraknya Kerajaan Abal-abal

Parkirkan Mobil Rektor UGM

Kala tinggal di Asrama Darmaputera Baciro, Harno dan sang rekan sempat ikut-ikutan warga sekitar menjadi tukang parkir dengan memanfaatkan lahan di halaman asrama.

Kebetulan halaman asrama tepat di sebelah barat Stadion Mandala Krida.

Lahan tersebut memang dimanfaatkan sebagai lahan parkir kala itu, terutama saat ada pertandingan sepak bola.

Saat salah satu mobil berwarna hitam meluncur ke asrama, Harno dan sang rekan yang bergaya lazimnya tukang parkir dengan sigap memarkirkan mobil sebaik mungkin.

Tak disangka, si empunya mobil tersebut adalah Rektor UGM, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri.

Baca juga: Cerita Sulistyowati Saat Bikin Suasana Kelas yang ‘Mencekam’ Jadi Gayeng Berkat Permen

“Dalam pikiran Kami berkecamuk, antara takut karena memanfaatkan lahan UGM untuk cari penghasilan dan senang karena dikunjungi oleh rektornya,” tulis Harno dalam buku Menjadi Gadjah Mada Membangun Indonesia yang terbit pada 2019.

Namun demikian, senyuman khas dan obrolan panjang lebar dengan Pak Koes, sapaan Pak Rektor, menenangkan hatinya.

Hal itu ditambah dengan kesempatan menonton sepak bola di dalam stadion dan ongkos ‘parkir’ dari Prof Koesnadi.

“Di akhir perhelatan tersebut, Pak Koes memberikan ongkos parkir yang harus Kami terima, tidak boleh ditolak, karena bagi Pak Koes yang kami lakukan ini kreativitas yang tidak dilarang,” tambah Ketua Umum Himpunan Kimia Indonesia (HKI) ini.

Baca juga: Waspada Corona! Laporan Terkini Kondisi Beijing oleh Dubes Djauhari Oratmangun