Keberanian Presiden Sukarno yang Membuat Orang Rusia Terkagum-kagum

5345
Jejak Presiden pertama RI, Ir. Sukarno terekam di Masjid Biru, St. Petersburg, Rusia. Foto: AP
Jejak Presiden pertama RI, Ir. Sukarno terekam di Masjid Biru, St. Petersburg, Rusia. Foto: AP

KAGAMA.CO, PETERSBURG – Duta Besa RI untuk Federasi Rusia dan  Republik Belarus M. Wahid Supriyadi berkunjung ke Masjid Biru, St Petersburg, Rusia, pada Kamis (20/2/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Dubes Wahid bertemu dengan Ravil Pancheev, selaku Mufti Masjid Biru.

Mufti Pancheev mengatakan, setiap Jum’at Masjid Biru menampung sekitar 10 ribu jamaah.

Padahal, kapasitasnya cuma sekitar 6 ribu, sehingga sebagian harus salat di luar masjid.

Mufti Pancheev mengaku merasakan bahwa Islam telah berkembang dengan pesat di Rusia.

Pemerintah pun melindungi warga negaranya untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

“Di dalam masjid, di sebelah kiri mimbar terdapat lukisan surah Al Fatihah yang terbuat dari kayu jati khas Indonesia,” kata Dubes Wahid.

Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menemukan fakta tentang Presiden Sukarno berkunjung ke St. Petersburg, Rusia. Foto: KBRI Moskow
Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menemukan fakta tentang Presiden Sukarno berkunjung ke St. Petersburg, Rusia. Foto: KBRI Moskow

Baca juga: Demi Bergabung ke UGM, Prof. Soedomo Lepas Jabatan sebagai Bupati

“Ternyata itu adalah sumbangan dari Presiden Megawati Sukarnoputri yang berkunjung ke masjid bersejarah itu tahun 2003,” jelas lulusan Sastra Inggris UGM ini.

Menurut Mufti Pancheev, Megawati sebelumnya pernah mengunjungi ke Masjid Biru ketika masih kecil. Yaitu pada 1959, ketika dia mendampingi sang ayah, Presiden Sukarno.

Mufti Pancheev lantas  berusaha menunjukkan gambar Presiden Sukarno bersama dengan Mega yang ketika itu berumur sekitar 6 tahun.

Kunjungan tersebut merupakan kedatangan kedua Pesiden Sukarno di Rusia.

Kunjungan pertama Presiden Sukarno ke Rusia terjadi pada 1956

“Foto itu ada di komputer, sayangnya komputernya rusak dan belum sempat dicetak,” tutur Dubes Wahid.

“Sayang memang tidak terdapat plakat atau pun bukti yang menunjukkan jasa Sukarno,” terang pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah ini.

Baca juga: Terkenal sebagai Ahli Medis, Prof. Sardjito Punya Peran Besar di Bidang Politik