KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Gejolak revolusi teknologi pada abad ke-20 memberikan pengaruh besar terhadap cara manusia bekerja.
Salah satu berkah revolusi teknologi abad 20 adalah kemunculan perangkat yang dinamai komputer.
Komputer yang berasal dari kata dasar compute (menghitung) pada mulanya digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah berbasis numerik.
Namun, seiring perkembangan zaman, komputerisasi menjamah hingga ke berbagai sektor.
Fotografi, musik, perfilman, sampai pada bahasa.
Nah, untuk sektor bahasa-dalam hal ini Bahasa Indonesia-ternyata Bambang Dwijatmoko telah meyakini peranan komputer jauh-jauh hari.
Mengutip Berita Kagama edisi Februari 2000, sekitar 20 tahun lalu, tepat pada 5 Februari 2000, dia mengemukakan hal itu.
Baca juga: Nasihat dari Wali Kota Jogja buat Kamu yang Merasa Salah Jurusan
Yakni saat dia mempertahankan disertasinya dalam Rapat Senat Terbatas UGM.
Bambang, yang waktu itu merupakan mahasiswa S3 UGM, menulis disertasi dengan judul Sinteksis Verba Bahasa Indonesia.
Bambang yakin bahwa Bahasa Indonesia mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku secara universal terhadap bahasa-bahasa lain di dunia.
Karena itu, Bahasa Indonesia dikategorikan sebagai bahasa alami.
Bambang pun menyatakan, proses pembangkitan dan pemahaman kalimat sebetulnya bersifat mekanis.
Terdapat dua unsur yang menurut Bambang menyebabkan pemahaman kalimat bersifat mekanis.
Pertama, bahasa memiliki keteraturan perpindahan unsur.
Baca juga: Cara Hemat Agar Cabai Tak Kena Patek di Musim Hujan