Ilmu dari Filsafat UGM Membuat Irma Hidayana Memanen Manfaat Sepanjang Hayat

2540
Co inisiator laporcovid19.org , Irma Hidayana, mengakui ilmu yang dia dapat di Fakultas Filsafat UGM berguna sepanjang hayat. Foto: Tempo
Co inisiator laporcovid19.org , Irma Hidayana, mengakui ilmu yang dia dapat di Fakultas Filsafat UGM berguna sepanjang hayat. Foto: Tempo

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pertanyaan tentang akan bekerja di mana kepada lulusan Fakultas Filsafat UGM sudah eksis sejak dulu kala.

Pertanyaan itulah yang mungkin juga bersemayam di pikiran Irma Hidayana saat lulus dari Fakultas Filsafat UGM pada 1999.

Awalnya, Irma bergabung dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ICW (Indonesian Corruption Watch) pada 2000.

Lantas, macam-macam pekerjaan dia jalani. Mulai dari editor jurnal, pembawa acara di stasiun radio, sampai koresponden di media lokal.

Gonta-ganti macam profesi dilakoninya demi menemukan ketetapan hati.

Baca juga: Buku Ketiga Karya KAGAMA Virtual Writing, Kisahkan Semangat Pemuda Puncak Kleco Membangun Potensi Wisata Lokal

“Hingga akhirnya saya bekerja di Save the Children (LSM internasional) pada 2006,” kata Irma, dalam webinar Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM, Sabtu (25/7/2020).

“Di situ saya mendapatkan penghargaan secara profesional, yakni gaji,” jelas alumnus Filsafat UGM angkatan 1994 ini.

Nominal gaji yang oke membuat Irma merasa jerih payahnya belajar di Filsafat UGM terbayar dengan sepadan.

Maklum kuliah di Filsafat UGM dijalaninya dengan tidak cukup mudah.

Misalnya saat semester satu, Irma mengaku kesulitan memahami ilmu ontologi dan epistemologi.

Baca juga: Ketua KAGAMA Filsafat: Alumni Filsafat UGM Punya Peran Penting untuk Masyarakat