Startup Perikanan Besutan Alumni UGM Juarai Program Akselerator Imperial College London

203

Memecahkan Masalah

Melalui sistem Internet of Things digunakan untuk memantau dan memecahkan masalah kualitas air mulai dari sistem aerasi microbubble, sensor kualitas air, dan aplikasi seluler yang memungkinkan pembudidaya untuk memantau kolam mereka dari jarak jauh.

Sistem Banoo adalah aerasi yang menghasilkan gelembung berukuran mikro untuk meningkatkan oksigen terlarut dan meningkatkan kualitas air.

Peningkatan oksigen terlarut ini meningkatkan metabolisme dan nafsu makan ikan.

Baca juga: Perjalanan Yoyok Membangun Waroeng SS, Dari Warung Tenda sampai Buka Cabang di Luar Negeri

“Dengan metabolisme yang membaik, ikan akan makan lebih banyak sehingga lebih sedikit makanan ikan yang akan berakhir sebagai limbah di dasar kolam dan menghasilkan limbah air yang merusak lingkungan,” jelas Shafira yang kini tengah mengambil pendidikan S2 di Imperial College Business School ini.

Sensor Internet of Things Banoo merupakan otak dari sistem Banoo yang dapat memantau kualitas air serta mengautomasi pengoperasian aerator microbubble.

“Dalam waktu dekat, tim Banoo berencana untuk mengembangkan sistem dengan energi surya untuk menjangkau pembudidaya di daerah terpencil dengan akses terbatas ke jaringan listrik agar tetap bisa menggunakan Banoo.”

“Dengan aplikasi seluler Banoo, pembudidaya ikan dapat memantau dan mengontrol kolam mereka dari mana saja sehingga menghemat biaya transportasi dan mengurangi risiko kerugian panen karena keterlambatan penanganan masalah,” kata Shafira.

Baca juga: Petani dan Ilmuwan Perlu Gunakan Paradigma Pertanian Baru Demi Ketahanan Pangan

Lakshita menambahkan adanya program WE Innovative ini sangat membantu mereka dalam pengembangan bisnis startup.

Hal itu mulai dari pengetahuan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) hingga customer discovery.

“Kami telah meluncurkan aerator microbubble kami, MycroFish, berkat bantuan mentoring dari WE Innovate,” tuturnya. (Ika)