Perjalanan Yoyok Membangun Waroeng SS, Dari Warung Tenda sampai Buka Cabang di Luar Negeri

14802
Alumnus Teknik Kimia UGM angkatan 1992 ini sukses berbisnis warung makan dengan menu sambal yang spesial. Foto: Wempi
Alumnus Teknik Kimia UGM angkatan 1992 ini sukses berbisnis warung makan dengan menu sambal yang spesial. Foto: Wempi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Laris dan harga terjangkau, dua kata yang menggambarkan salah satu rumah makan penyetan populer di Jogja, Waroeng Spesial Sambal (Waroeng SS).

Berdiri sejak tahun 2002, Waroeng SS kini sudah memiliki 98 cabang yang tersebar di Indonesia dan 2 cabang di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemilik Waroeng SS, Yoyok Hery Wahyono membagikan pengalamannya selama 18 tahun mendirikan bisnis rumah makan.

Yoyok menceritakannya dalam acara Inspirasi KAGAMA 5 bertajuk Membangun Bisnis Ala Pemilik Waroeng Spesial Sambbal SS Indonesia, yang digelar oleh KAGAMA pada Sabtu (12/9/2020) secara daring.

Yoyok menuturkan, Waroeng SS yang memiliki banyak cabang tersebut dikelola oleh satu manajemen, bukan bisnis waralaba.

Baca juga: Petani dan Ilmuwan Perlu Gunakan Paradigma Pertanian Baru Demi Ketahanan Pangan

Diceritakan olehnya, dalam mengembangkan usaha Yoyok tak menentukan target berupa angka-angka.

“Tidak ada target laba atau omzet. Target yang kami atur, yang bisa memunculkan reward dan punishment adalah target dari kualitas proses yang dikerjakan.”

“Misalnya, target kebersihan rumah makan dan seberapa enak makanan yang kami buat. Target kami hari ini menyapu lantai hingga bersih, laris atau tidaknya makanan yang kita jual menurut kami bukan kewenangan manusia,” tuturnya.

Latar belakang Yoyok dari keluarga pengusaha dan bukan dari jurusan bisnis, sehingga dari sisi skill dan permodalan, Yoyok benar-benar memulainya dari nol.

Namun, alumnus Teknik Kimia UGM angkatan 1992 itu hobi memasak dan mengotak-atik resep, khususnya untuk masakan Jawa.

Baca juga: Ketua KAFEGAMA MM Ikang Fawzi: Jika Real Estate Sehat, Industri Lain Akan Sehat Pula