Kraton Surakarta Doakan Keselamatan NKRI Lewat Upacara Labuhan

1015

Baca juga: Faktor yang Membuat Adaptasi Kebiasaan Baru Sulit Diterapkan di Angkutan Perkotaan

Ada uba rampe berupa sekar, dupa, ratus, garu rasamala, dan sajen. Semuanya disiapkan oleh abdi dalem Purwo Kinanthi.

Mereka adalah yang memakai busana Jawa jangkep lengkap dengan pernak-perniknya.

Pernak pernik itu yakni blangkon, iket, beskap, sabuk wala, sabuk epek, sabuk timang, keris, jarik, bros radya laksana dan slop.

Tak ketinggalan kalung samir berwarna kuning bergaris merah. Untuk abdi dalem putri berbusana kebaya hitam berhias samir, bersanggul samping, dan memakai susuk konde.

“Para sentana berbusana beskap putih duduk lesehan mengikuti Wilujengan pada deretan depan,” kata Purwadi.

Baca juga: Lakukan Mitigasi Penanganan Covid-19, Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Ketahanan Pangan kepada Petani Desa Madurejo

“Peserta mengelilingi sesaji dan uba rampe. Abdi dalem ngulama membaca doa yang ditujukan buat keselamatan Kraton Surakarta Hadiningrat beserta seisinya.”

“Doa ini juga ditujukan untuk keselamatan NKRI dan seluruh alam raya,” papar pria kelahiran 1971 itu.

Selanjutnya, uba rampe serta sesaji diarak menuju laut. Abdi dalem Purwo Kinanthi berbaris rapi, berjajar jajar prajurit mengawal dari belakang.

Payung kebesaran Kraton megar berwarna kuning berhias prada emas pun dibawa oleh sentana untuk mengiringi prosesi ini.

Baca juga: Cerita Alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang Membeli Bahan Canthelan dari Pedagang Kaki Lima dan Asongan

“Pantai Parangkusumo pagi itu menjadi sarana untuk melakukan ritual tolak bala singkir sukerta. Benda yang dilabuh menjadi pertanda segala pageblug mayangkara segera sirna,” kata Purwadi.

Sukerta atau dosa sukerta yang dimaksud Purwadi adalah dosa akibat dari kesalahan masa lalu.

Sedangkan pageblug mayangkara (wabah penyakit) berkaitan dengan pandemi Covid-19.

“Kawula dasih kembali menjalani kehidupan dengan aman damai. Negara selalu dalam keadaan panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Seruan Sedekah Kebangsaan Ketua KAGAMA Sumsel untuk Meriahkan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia