Ketahanan Pangan Bisa Dijaga dengan Diversifikasi Pangan Lokal

557

Baca juga: Alumnus Ilmu Tanah UGM Ungkap Cara Pengendalian Pupuk Nitrogen untuk Tanaman Perkebunan

Tiga jenis itu memberikan kontribusi 60 persen total kalori makanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Akibatnya, cuma 120 spesies yang baru dimanfaatkan dalam 90 persen pemenuhan total kalori makanan konsumsi.

Maya menilai, ada empat strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan pangan lokal.

“Pertama, dengan cara mempromosikan teknik proses dan penyimpanan pangan lokal secara kecil,” kata Maya, melansir Harian Ekonomi Neraca, Kamis (2/7/2020).

“Kedua, penanganan pascapanen agar kandungan gizi tetap terjaga. Ketiga, pengembangan agroindustri skala kecli yang mampu menbantu pemasaran bagi petani kecil untuk meningkatkan pendapatan.”

Baca juga: Petani Hortikultura Alumnus Ilmu Tanah UGM: Petani Butuh Edukasi Ilmiah Seputar Efisiensi Pemanfaatan Pupuk

“Terakhir, kita harus memperkuat pengetahuan mengenai pangan lokal,” jelas Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.

Bagi Maya, pangan lokal sangat bagus diterapkan dalam diversifikasi pangan.

Sebab, pangan lokal diproduksi dan dikembangkan masyarakat sesuai dengan potensi sumber dan sumber daya wilayah dan budaya setempat.

Lebih-lebih, Indonesia dikaruniai pangan lokal yang melimpah.

“Kita perlu mengidentifikasi dan memberikan inovasi bagi pangan lokal yang memiliki dampak besar bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Maya.

“Namun, kita juga harus melihat apakah pangan tersebut berkontribusi pada perekonomian lokal dan kesejahteraan yang berkesinambungan,” terang dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM tersebut.

Maya pun berpesan, pangan lokal juga harus memberikan manfaat sosial, berkualitas, serta aman dan sehat.

Selain itu, pangan lokal dia harapkan mampu menjadi media edukasi.

Dalam hal ini, untuk memproteksi keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Oleh sebab itu, Maya berharap semua pihak bisa turut memberikan kontribusinya. (Ts/-Th)

Baca juga: Sosiolog UGM: Desa Inklusif Penting Demi Membangun Demokrasi yang Lebih Sehat