Strategi KBRI Washington DC Lindungi WNI di AS dari Pandemi Covid-19

600

Baca juga: Guru Besar FEB UGM Jelaskan Hal yang Harus Diperhatikan Pelaku Ekonomi Jelang Normal Baru

Pemerintah AS juga memberlakukan kebijakan Social Safety Net berdasarkan pembayaran pajak atau Social Security Number (SSN).

“Anggota keluarga yang bekerja akan mendapatkan SSN dan setiap keluarga tersebut akan mendapatkan dana bantuan 1200 US dollar. Ini berlaku bagi yang sudah membayar pajak dan memiliki penghasilan maksimal 75.000 US dollar,” ujarnya.

Theo menyebut, sebanyak 79 WNI positif Covid-19, 40 orang di antaranya sembuh, 23 orang stabil, dan 16 orang meninggal.

Kementerian Luar Negeri RI mengarahkan agar perlindungan WNI memprioritaskan kalangan wisatawan, mahasiswa, Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan lansia.

Khusus lansia ada upaya monitoring khusus, dengan grup WhatsApp. Lewat media ini, lansia akan diinformasikan untuk melakukan cek suhu di pos kesehatan, penyuluhan kesehatan lewat webinar, dan penghiburan Video Radio Salt and Pepper.

Baca juga: Wakil Dubes KBRI Wina Jebolan UGM Ungkap Langkah Austria Tekan Penularan Covid-19

Sementara itu, KBRI Washingtin DC telah melakukan sejumlah penanganan bagi WNI di AS.

“Layanan komunikasi dan pengaduan juga semakin diperluas, mulai dari hotline 24 jam, diseminasi melalui berbagai platform dan siaran pers, dan pendirian pos kesehatan,” ujar Ketua Satgas Covid-19 KBRI Washington DC ini.

Theo menjelaskan, KBRI Washington DC juga memfasilitasi kepulangan mahasiswa dan Anak Buah Kapal (ABK), serta memberikan bantuan sembako dan masker.

Saat ini, AS dan Tiongkok sedang memperebutkan status sebagai negara super power. AS yakin negaranya akan mengalami resesi ekonomi menjadi -6,1 persen pada 2020 dan naik menjadi 4 persen pada 2021 mendatang.

Baca juga: Waspada Ancaman Radikal Bebas di Dalam Tubuh Akibat Covid-19, Begini Solusinya