Cara Kerja Sistem Imun Tubuh dalam Menangkal Corona

843

Baca juga: Guru Besar FEB UGM Jelaskan Hal yang Harus Diperhatikan Pelaku Ekonomi Jelang Normal Baru

Di sisi lain, kemampuan virus bermutasi juga menjadi hambatan. Dikatakan oleh Poeranto, virus ketika bermutasi ke lingkungan lain yang stresornya berbeda, maka profil reseptor yang diciptakan juga akan berbeda.

Untuk itu, tidak heran bahwa saat ini membuat vaksin bukan pekerjaan yang mudah.

Jikalau negara atau lembaga kesehatan membuat vaksin Covid-19 untuk jangka panjang, Poeranto belum yakin cara ini akan efektif menangkal virus.

“Persoalan ini semakin menguatkan keyakinan kita bahwa menjaga imunitas tubuh menjadi satu-satu jalan keluar sejauh ini. Imunitas tubuh manusia dibagi menjadi dua yakni imunitas bawaan dan adaptif,” ujar pria kelahiran 1952 ini.

Imunitas bawaan, kata Poeranto, akan menahan virus yang menyerang di awal. Ini cukup untuk menetralisir benda asing yang tingkat infeksinya rendah hingga sedang.

Baca juga: Upaya KAGAMA Balikpapan dan KAGAMA Care Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

Namun, jika benda asing tersebut memiliki tingkat infeksi yang tinggi, maka imunitas adaptif yang akan melindungi tubuh manusia.

“Tetapi, imunitas adaptif hanya bisa merespon virus yang spesifik. Karena imunitas adaptif ini mengerahkan tenaga dalamnya untuk bertahan,”ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah ini.

Ada pun perbedaan lainnya, imunitas bawaan tidak memiliki memori imunologis, sehingga ketika virus yang sama datang lagi imunitas ini tidak bisa merespon dengan cepat.

Ini berbanding terbalik dengan imunias adaptif yang punya memori imunologis, sehingga bisa merespon dengan cepat.

Poeranto menerangkan, virus yang tidak bisa ditangani oleh imunitas bawaan, otomatis akan ditangani oleh imunitas adaptif.

Baca juga: Wakil Dubes KBRI Wina Jebolan UGM Ungkap Langkah Austria Tekan Penularan Covid-19