Mewujudkan Cita-cita Ki Hajar Dewantara Lewat Momentum Merdeka Belajar dan School From Home

1238

Baca juga: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia yang Jadi Politikus Bandel di Masa Muda

Namun demikian, dia menyayangkan cita-cita KHD tidak diwujudkan dengan baik di sistem pendidikan beberapa tahun belakangan. Agus menilai, sekolah lebih berorientasi pada nilai.

Menurutnya hal ini memberikan tekanan pada siswa sekolah. Tak heran pula, hal tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi rendah di berbagai ajang penilaian kualitas pendidikan di dunia.

Di sisi lain, Agus melihat School From Home di masa pandemi Covid-19 menjadi momen baik bagi sekolah untuk mengembangkan harmonisasi Tri Pusat Pendidikan, meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat

“Tentunya, School From Home harus dipersiapkan dengan baik. Sebab, tanpa persiapan, Tri Pusat Pendidikan tak dijamin bisa memberikan hasil yang efektif,” terang guru besar yang gemar main ketoprak ini.

Sebagaimana poin penting Tri Pusat Pendidikan adalah keluarga, Agus mengajak agar masyarakat bisa menjadikan rumah sebagai pusat peradaban baru bagi pengembangan pendidikan karakter.

Baca juga: Wakil Bupati Banyumas Alumnus UGM Siapkan Fasilitas Karantina Warga yang Terlanjur Mudik

Demikian juga Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Menurut Agus, hal itu perlu diubah menjadi Panca Dharma.

“Selain penelitian, pengabdian dan pengajaran, perlu dipenuhi juga kegiatan sosial, budaya, dan religinya,” ungkapnya dalam Diskusi Hari Pendidikan Nasional yang digelar oleh Museum Kebangkitan Nasional, pada Sabtu (02/05/2020).

Selanjutnya, kata Agus, yakni pengembangan Trisakti Jiwa meliputi, Wirasa, Wiraga, Wirama, serta pendidikan yang menyenangkan, meliputi Sari Swara, Edutaiment, Permainan, Kesenian, Outbound.

“Metode belajar menggunakan teknologi berupa media sosial, seperti Tiktok merupakan ide bagus. Tentu siswa tidak akan cepat merasa jenuh belajar,” ujar Profesor Fakultas Kehutanan UGM ini.

KHD selama ini mendasarkan pendidikan pada bakat, talenta, dan hobi siswa. Hal ini seharusnya dibangun kembali, sehingga siswa menyukai sesuatu yang dipelajarinya dan bisa mengimplementasikan dengan baik di dunia kerja.

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Bagikan Paket Lauk Cuma-cuma untuk Buka Puasa Warga