Mewujudkan Cita-cita Ki Hajar Dewantara Lewat Momentum Merdeka Belajar dan School From Home

1233
Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Taman Siswa (PP PKBTS), Prof.Agus Cahyono Dwi Koranto mengatakan, kedisiplinan dan kemandirian belajar adalah kunci sekaligus tujuan besar yang harus dicapai, demi menciptakan pendidikan yang memanusiakan manusia. Foto: Ist
Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Taman Siswa (PP PKBTS), Prof.Agus Cahyono Dwi Koranto mengatakan, kedisiplinan dan kemandirian belajar adalah kunci sekaligus tujuan besar yang harus dicapai, demi menciptakan pendidikan yang memanusiakan manusia. Foto: Ist

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Hari Pendidikan Nasional jadi momentum untuk mengingat pesan Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara (KHD), yakni tentang pendidikan yang memanusiakan manusia.

Jelang usia emasnya yang jatuh pada tahun 2022 mendatang, nilai-nilai pendidikan KHD masih diperjuangkan.

Prof. Agus Cahyono Dwi Koranto bersama Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) berusaha melakukan revitalisasi pendidikan dengan membuat sebuah policy brief.

Di dalamnya terdapat berbagai usulan kebijakan pendidikan yang berorientasi pada pembangunan karakter. Kini jalan terang untuk mewujudkan cita-cita tersebut mulai terlihat.

Ketua Umum PP PKBTS ini mengapresiasi langkah Mendikbud, Nadiem Makarim, yang ingin mewujudkan kebijakan Merdeka Belajar sesuai dengan cita-cita KHD.

Baca juga: Mengenang Prof. Hermien Kusmayati, Pengkaji Sastra dan Koreografer Alumnus UGM yang Keibuan

Kebijakan tersebut di antaranya mengembalikan USBN kepada sekolah pada 2020, menghapus UN pada 2021, serta membentuk siswa yang cerdas untuk SDM bangsa, berbudi luhur, dan kompeten.

UN ke depannya akan diganti sistem baru, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Agus menyarankan agar langkah ini terus dikawal. Jangan sampai implementasinya justru menirukan gaya luar negeri yang berbeda kultur.

Perbaikan zonasi dalam PPDB juga merupakan upaya mewujudkan cita-cita KHD, yaitu menciptakan pendidikan yang merata.

Anggota Dewan Pendidikan DIY itu mengabarkan, progresnya sekarang sudah mencapai 55 persen.

Baca juga: Boleh Konsumsi Mi Instan dan Frozen Food Selama Puasa, Asalkan…