Ahli Gizi UGM: Sayur Lodeh Tak Bisa Tangkal Virus Corona, tetapi…

892

Baca juga: Banyak Perilaku Sosial Baru di Masa Pandemi Covid-19, Desa Perlu Buat Pranata Sosial

Antioksidan penangkal radikal bebas terkandung dalam terong dan daun melinjo.

Sementara itu, protein yang mengandung asam folat dikandung oleh kacang panjang.

Ada juga kandungan karbohidrat kompleks dan serat yang ada di dalam labu kuning.

Kemudian, kandungan lemak yang baik untuk tubuh dimiliki oleh santan yang ditambahkan kala memasak sayur lodeh.

“Isian dalam lodeh terdiri dari banyak sayuran sehingga cukup banyak manfaat dan kandungan gizinya,” Aviria.

Walau demikian, Aviria berpesan untuk tidak terlalu lama dalam memasak sayur.

Pasalnya, proses yang lama saat memasak menyebabkan lemak dalam santan berubah menjadi lemak jenuh yang membahayakan kesehatan.

Baca juga: Bank Indonesia Lampung Gandeng KAGAMA Lampung Salurkan Bantuan Sembako ke Kabupaten Tanggamus

Karena itu, konsumsi santan tidak disarankan terlalu sering supaya kadar kolesterol dalam tubuh tak meningkat.

Lebih lanjut, Aviria menganjurkan konsumsi sayur setiap hari sesuai dengan pedoman gizi seimbang, melalui konsep isi piringku.

Wanita asal Sleman ini menjelaskan, dalam isi piringku, sumber karbohidrat sebanyak 2/3 dari ½ piring.

Adapun lauk-pauk sebesar 1/3 dari ½ piring. Untuk sayur sebanyak 2/3 dari ½ piring dan buah 1/3 dari ½ piring.

“Kalau asupan sayur kurang bisa menyebabkan susah BAB, anemia dan berbagai penyakit lainnya,” tutur Aviria.

“Anjuran makan sayur dan buah dalam sehari sesuai pedoman gizi seimbang sekitar 400-600 gram untuk dewasa dan 300-400 gram untuk balita,” pungkas sosok kelahiran 1987 tersebut. (Ts/-Th)

Baca juga: Pertolongan Mendiang Prof. Kapti Rahayu kepada Guru Besar FTP UGM yang Pernah Sakit Jantung