Pakar UGM Usulkan 5 Langkah Strategis untuk Selamatkan Pertanian di Masa Krisis Covid-19

5268

Baca juga: Kekacauan Kondisi di Dalam Usus Ada Kaitannya Ketika Covid-19 Menyerang Tubuh

Gonjang ganjing  Indonesia yang mengimpor bahan pangan pokok dalam jumlah besar juga menjadi implikasi tersendiri.

Indonesia tidak lagi bisa bergantung pada negara-negara tujuan impornya. Thailand, Amerika Serikat (AS), Vietnam, Australia, Kanada, dan Tiongkok, mengalami persoalan yang sama akibat Covid-19.

Di samping itu, para petani masih belum mendapat perhatian terkait protokol kesehatan yang harus mereka ikuti.

Padahal petani adalah garda terdepan ketahanan pangan di Indonesia, yang masih harus bekerja di masa krisis Covid-19 ini.

Subejo kemudian mengusulkan lima langkah strategis yang bisa dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan pertanian.

Baca juga: KAGAMA Lampung Barat Salurkan Bantuan Beras kepada Warga Terdampak Wabah Corona

Pertama, kata Subejo, pemerintah harus mengupayakan adanya bantuan teknologi pertanian.

Teknologi tersebut berupa alat yang memudahkan petani untuk bekerja tanpa harus menghadapi risiko tertular virus.

“Dengan mesin, para pertani bisa bekerja tanpa harus menghadapi risiko tertular virus,” ungkap dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian itu.

Kedua, memberikan subsidi input pertanian, seperti bibit, pupuk, dan lain-lain. Hal ini harus dipersiapkan dengan baik, supaya petani lebih terbantu dalam bekerja.

Ketiga, adanya subsidi harga yang diberikan kepada para petani atau produsen bahan baku pangan.

Baca juga: KAGAMA Lampung Sumbang APD dan Sembako untuk Tenaga Medis dan Masyarakat Terdampak Covid-19