Wabah Corona Berdampak pada Rangkaian Acara Nyepi Kampus KMHD UGM

689
Suasana Hari Raya Nyepi 2020 Tahun Baru Saka 1941 dirasakan berbeda oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM. Foto: Ist
Suasana Hari Raya Nyepi 2020 Tahun Baru Saka 1941 dirasakan berbeda oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Umat Hindu telah merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 pada 26 Maret lalu.

Namun, perayaan tahun ini terasa berbeda bagi umat Hindu di seluruh dunia.

Pasalnya, wabah Corona yang belum kunjung reda membuat beberapa rangkaian Acara Nyepi menjadi sedikit terganggu.

Utamanya setelah Pemerintah memberikan imbauan untuk melakukan social distancing dan menghindari kerumunan sedapat mungkin.

Situasi ini juga dirasakan oleh Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM.

Baca juga: Social Distancing Perlu Diimbangi dengan Peningkatan Kapasitas Deteksi Covid-19

Ketua KMHD UGM, Ade Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta, mengaku bahwa acara Nyepi Kampus tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

“Semua agenda masih tetap berjalan. Namun, hanya pihak-pihak yang berkepentingan saja yang pergi ke lokasi,” kata Kevin, saat dihubungi Kagama via pesan WhatsApp.

“Semua umat tetap sembahyang di rumah masing-masing setelah persembahan dan upacara selesai dilakukan,” terangnya.

Mahasiswa Fakultas Hukum UGM ini menambahkan, KMHD UGM juga melakukan edukasi kepada publik.

Terutama bagi umat Hindu yang selesai membuat ogoh-ogoh, tetapi tidak bisa diarak saat upacara pengerupukan.

Baca juga: Peneliti Alumnus UGM Prediksi Kapan Wabah Covid-19 Bakal Mereda