Wabah Corona Berdampak pada Rangkaian Acara Nyepi Kampus KMHD UGM

690

Baca juga: Punya Jasa Cuci Sepatu Premium, dr. Tirta Alumnus Kedokteran UGM Ini Awalnya Jualan Gorengan

Yakni dengan lewat video untuk memaknai hari Raya Nyepi. Menurut Kevin, hal itu akan mengingatkan umat Hindu pada konsep dasar Nyepi.

Jika melihat Nyepi Kampus pada tahun-tahun sebelumnya, acara memang terlihat meriah, misalnya pada tahun 2019.

Kala itu, KMHD UGM menggelar berbagai rangkaian acara meliputi Pawai Budaya, KMHD Internal Cup (Sawadi Cup), donor darah, dan ditutup dengan pelaksanaan Dharma Santhi.

Dharma Santi alias talkshow keagamaan, pada saat itu menghadirkan narasumber Dr. AAGN Ari Dwipayana dan I Made Andi Arsana, Ph.D.

“Tahun sebelumnya rangkaian agenda Nyepi dilakukan di beberapa tempat,” tutur Kevin.

Baca juga: Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Ungkap Peran Hutan dalam Melindungi Manusia dari Penyakit

“Pertama Pawai Budaya di Malioboro, Melasti di Pantai Parangkusumo, Tawur Kesanga dan Upacara Pengerupukan di Pura Dero, Nyepi di rumah masing-masing, dan Ngembak Geni di beberapa pura terdekat,” jelasnya.

Kevin mewakili teman-temannya di KMHD UGM pun mengaku ada sedikit kecewa dan sedih.

Mengingat setiap hari mereka harus meluangkan waktu demi membuat ogoh-ogoh untuk Pawai Budaya dan Pengerupukan.

Kendati demikian, dia dan umat Hindu lainnya di UGM memilih untuk mengambil hikmah atas apa yang terjadi.

“Rangkaian kegiatan Nyepi Kampus juga harus ikut tertunda sampai melihat kondisi ke depan apakah baik atau tidak,” ucap Kevin.

“Namun, saya bersama teman-teman harus berhati besar dalam menyikapi kasus ini.”

“Kami tahu ini semua untuk kebaikan kita semua tidak hanya umat Hindu, tetapi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Cara Memberi Pemahaman tentang Pandemi Covid-19 kepada Anak