Cerita Ari Dwipayana Koordinatori Staf Khusus Milenial Sampai Siapkan Pidato Presiden

1573

Baca juga: KAFEGAMA NTB Latih Pemuda Mataram Jadi Petani Kota

Seperti CEO Ruangguru, Adamas Belva kata Ari, memiliki inisiatif yang luar biasa baik.

Serupa dengan Belva, CEO Creativepreneur, Putri Tanjung berinisiatif membangun creativepreneur.

CEO Amartha Mikro Fintech, Andi Taufan Garuda Putra, yang tidak hanya melakukan pengembangan entrepreneur. Tetapi juga membantu UMKM, agar naik kelas.

Ada lagi, seorang putra Papua, Gracia Billy Yosaphat Membrasar. Kata Ari, dia saat ini sedang membantu menemukan talenta-talenta hebat di Papua.

Inisiatif juga datang dari Ayu Kartika Dewi yang aktif kampanyekan keberagaman dan toleransi, melalui organisasi yang Ayu bangun yaitu, Sabang Merauke.

Kemudian mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminudin Ma’ruf, yang saat ini aktif menjalin komunikasi dengan pesantren, serta menggerakkan program digitalisasi manuskrip karya-karya ulama terdahulu.

Demikian juga Anki Yudistia, seorang disabilitas yang tuli, mendirikan satu organisasi yang memperkuat kepercayaan diri kalangan disabilitas. Dia juga pernah menjadi jubir Presiden di bidang sosial.

Baca juga: Ingin Bangun Rumah Alumni, Dekan FKG UGM Harapkan Kontribusi Alumni

“Jadi, apapun bisa teman-teman karyakan. Meraih sesuatu atau tidak setelahnya, tergantung bagaimana kemauan teman-teman,” jelasnya.

Menjadi staf khusus milenial kata Ari, harus berjiwa kreatif, serta empati dan bermanfaat untuk orang lain.

Menyiapkan pidato Presiden, juga menjadi salah satu pengalaman menarik bagi Ari.

Dikatakan olehnya, Presiden Jokowi memiliki gaya yang berbeda dalam berpidato.

“Pidato beliau menggunakan bahasa yang sederhana, to the point pada persoalan, serta singkat dan padat. Ini memudahkan kita, sehingga tidak perlu membuat pidato yang panjang,” ujarnya.

Ari menambahkan, Presiden ingin materi yang dia sampaikan dapat diterima semua kalangan, baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah.

“Kita harus menyesuaikan gaya pidato yang bisa dipahami semua orang. Gaya pidato beliau lebih spontan dan lebih banyak menekankan interaksi,” jelasnya.

Baca juga: Soal Jiwasraya, Cisanggiri Syndicate Sarankan Pemerintah Lakukan Langkah Ini