Baca juga: Pakar UGM Ungkap Solusi Berantas Illegal Fishing
Sasha menambahkan, seorang story teller yang baik akan memberikan cerita, tidak hanya caption.
Selain itu, dia juga melihat pentingnya mencermati dan melihat respons publik berupa like atau comment terhadap posting yang diunggah.
Menurutnya, comment merupakan sarana berinteraksi antara fotografer dengan follower atau netizen. Karena itu, masih kata Sasha, fotografer tidak mesti tahu segala hal.
“Komentar dari follower akan memberi tahu apa yang fotografer tidak tahu dan dapat menjadi inspirasi berikutnya,” ucap Sasha.
“Misal fotografer tidak tahu salah satu jenis buah dalam makanan asinan. Follower juga akan memberi tahu dan memberi ide foto atau travelling berikutnya,” terang perempuan yang pernah bekerja sebagai public relation ini.
Baca juga: Semringah Peneliti Alumnus DPP UGM Sarapan Bareng Presiden Jokowi dan KAGAMA di Canberra
Sasha juga mengatakan bahwa ada tiga kunci utama keberhasilan dalam fotografi travel (perjalanan wisata). Hal itu adalah natural, jujur, dan kontekstual.
Tiga kunci tersebut yang membedakan fotografi dengan rasa dan sekadar mengambil gambar.
Namun, di luar soal rasa penting juga memahami komposisi foto.
Untuk itu, Sasha menganjurkan agar seorang fotografer memahami komposisi dalam fotografi.
Terlepas dari itu, dia tidak mempermasalahkan perangkat apa yang dipakai untuk bisa menghasilkan foto yang oke.
Baca juga: UGM Peringkat 3 Asia Tenggara, Pertahankan Predikat Kampus Terbaik di Indonesia