KAGAMA Yuk Motret Kunjungi Bendungan Kering Pertama di Indonesia

342
Rombongan peserta KAGAMA YUK MOTRET II Kunjungi  Bendungan Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Foto: Istimewa
Rombongan peserta KAGAMA YUK MOTRET II Kunjungi  Bendungan Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BOGOR – Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP KAGAMA) menyelenggarakan kegiatan KAGAMA Yuk Motret II yang dilaksanakan Minggu (9/2/2020) di Bendungan Ciawi, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini diikuti  51 peserta yang terdiri atas alumni UGM dan penghobi fotografi yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Para peserta sebelumnya berkumpul di Kantor Pusat PT Brantas Abipraya, Jakarta, pukul 07.00, kemudian naik bus bersama  menuju Bendungan Ciawi, Bogor.

Kegiatan yang mengambil topik “Story Telling in Travel Photography” ini dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00 WIB.

Bertindak selaku narasumber yaitu Arbain Rambey (fotografer profesional), Marrysa Tunjung Sari (fotografer professional & travel writer), Raiyani Muharramah (travel photographer & writer).

Baca juga: Kiat Jitu Membuat Foto Travel Bisa Bercerita

Direktur Utama PT Brantas Abipraya, Bambang E Marsono, dalam sambutannya mengatakan bahwa Bendungan Ciawi ini merupakan bendungan kering pertama di  Indonesia, yang dibangun PT Brantas Abipraya.

“Bendungan ini mulai dibangun pada Desember 2016. Diharapkan akhir tahun 2020 secara keseluruhan bendungan ini sudah dapat berfungsi ikut mengendalikan debit ciliwung yang menuju Jakarta, walaupun secara kontraktual baru akan berakhir pada Mei 2021,” kata Bambang.

“Realisasi pekerjaan sampai dengan 7 Februari 2020 ini  sudah 45,02%. Bendungan Ciawi dibangun dalam rangka pengendalian banjir di wilayah hulu, DKI Jakarta,” terangnya.

Ketua PP KAGAMA Bidang Fasilitasi Alumni UGM ini juga menjelaskan, luas lahan yang dibebaskan guna membangun bendungan dengan kapasitas tampung air 6 juta m3 ini adalah 78 ha.

Sementara itu, area konstruksinya seluas 20 ha. Dalam area konstruksi tersebut, kata Bambang, ada tiga bangunan utama: bangunan pengelak, spillway, dan bendungan utama.

Baca juga: Raih Penghargaan dari BNPB, Kiprah Ganjar Pranowo Atasi Bencana Patut Dicontoh Pemimpin Lain