KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ada banyak cara yang ditempuh mahasiswa ketika berangkat kuliah.
Apa lagi bagi mereka yang tinggal cukup jauh dari kampus.
Biasanya mereka menggunakan jasa angkutan umum, naik sepeda, maupun naik kendaraan bermotor.
Beberapa tahun belakangan, mahasiswa cukup dimudahkan dengan adanya jasa ojek online.
Mereka bisa order kapan saja untuk diantarkan ke kampus.
Di samping itu, terutama di Jogja, ada fasilitas tranportasi publik yakni Transjogja.
Dengan rute tertentu, transportasi ini juga mempunyai selter di beberapa lokasi strategis di Jogja.
Baca juga: Pakar UGM Ungkap Solusi Berantas Illegal Fishing
Namun demikian, bagaimana mahasiswa Jogja, di UGM khususnya, berangkat kuliah pada tahun 1980 an?
Pengalaman mengendarai sepeda dialami oleh dua Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Setiadi, M.Si dan Dr. Suhandano, MA.
Dikutip dari Menjadi Gadjah Mada Menjadi Indonesia, Wakil Dekan bidang Keuangan, Aset, dan SDM FIB UGM ini membabar kenangannya bersama sepeda.
Kala berkuliah di Program Studi Antropologi pada tahun 1988, dia sempat nglaju atau berangkat pergi-pulang kampus menggunakan sepeda.
Padahal, jarak rumahnya, di Jalan Godean, menuju kampus sangat jauh, tepatnya 20 kilometer.
Hal ini dia lakukan karena kala itu tidak ada angkutan bus dan colt yang melewati Jalan Godean.
Baca juga: Semringah Peneliti Alumnus DPP UGM Sarapan Bareng Presiden Jokowi dan KAGAMA di Canberra