Ragam Klasifikasi Banjir, Insiden Jakarta Masuk Kategori Apa?

1209

Baca juga: Langkah Anies Baswedan untuk Segera Redakan Banjir Jakarta

“Itulah yang disebut dengan banjir bandang. Banjir bandang inilah yang biasanya banyak menelan korban jiwa dan harta benda karena dengan waktu yang singkat dan debit banjir yang ekstrem sehingga masyarakat tidak sempat menyelamatkan diri,” terang pria kelahiran Sukoharjo ini.

Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa banjir secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu banjir kecil, sedang, dan besar.

Dia memandang banjir kecil timbul dilihat dari genangan-genangan air hujan (run off) di berbagai tempat.

Sedangkan banjir menengah ditandai dengan meluapnya sungai dan menggenangi daerah-daerah bantaran sungai. Begitu juga dengan persawahan dan pemukiman.

“Banjir besar yang  menerjang kawasan yang cukup luas ditandai dengan tenggelam dan rusaknya berbagai fasilitas umum, pemukiman dan jembatan, jebolnya tanggul-tanggul pengaman serta terputusnya jalan-jalan utama,” ucap Agus, yang lahir pada 3 November 1963 ini.

Baca juga: Menyaksikan Tergerusnya Bahasa Indonesia dari Lipstik

Agus pun berpendapat upaya yang dilakukan pemerintah guna mencegah banjir sangat sulit didapatkan.

Hal itu membuatnya menyarankan agar warga juga memperlihatkan geregetnya membantu pemerintah.

“Karena itu, di saat pasca banjir, perlu rekonstruksi dengan konsep jangka panjang, merelokasi pemukiman-pemukiman di sepajang bantaran sungai, menata DAS dan reboisasi serta memahami karakter tiap-tiap sungai vital yanga ada, tutur Agus.

“Pemerintah bersama masyarakat perlu terus melakukan pembangunan embung-embung di desa-desa, menggalakkan gerakan memanen air hujan dan melakukan restorasi sungai.”

“Seperti di Jogja ini yang memiliki ribuan pelajar dan mahasiswa, andai saja satu pelajar atau mahasiswa menanam satu pohon tentu sebagai usaha yang baik untuk pencegahan,” tandasnya. (Tsalis)

Baca juga: Petualangan 12 Tahun yang Membuat Wulan Hardjosoediro Memilih Pulang