Cerita Ganjar Pranowo Kenakan Kostum Arjuna pada Nitilaku UGM 2019

1417

Baca juga: Nitilaku Wujud Guyub Alumni UGM dengan Masyarakat

Ganjar memandang ada makna filosofis dalam Nitilaku yang berkaitan dengan Kraton.

“Karena setiap tahun kita bisa membuka memori untuk selalu mengingat bahwa Gadjah Mada terlahir karena peran besar Kraton dan Sultan Hamengku Buwono IX,” tutur Ganjar.

“Dari situ kita belajar untuk membangun negara di posisi masing-masing,” jelasnya.

Ganjar menilai alumni UGM selalu memiliki jiwa dalam melestarikan dan mengembangkan budaya.

Baginya, budaya adalah tata nilai yang dapat dipegang sekaligus menjadi sesuatu yang bisa dipakai guna melakukan relasi sosial dan politik.

Baca juga: Suasana Nitilaku UGM 2019 Sangat Dirindukan

“Rasa-rasanya kalau kita melakukan pendekatan dengan budaya lebih enak,” terangnya.

Nitilaku adalah acara tahunan UGM yang dilaksanakan sejak 2012.

Pada gelaran kali ini, Nitilaku bertepatan dengan Lustrum ke-14 alias Dies Natalis ke-70 UGM.

Rombongan Nitilaku berjalan dengan mengambil rute Jalan Malioboro, Abubakar Ali, Kotabaru, Cik Ditiro dan berakhir di Balairung UGM. (Tsalis)

Baca juga: Menjadi Alumni yang Peduli Tidak Harus Kaya Dulu