Alasan lain perlunya penggunaan energi gas ini juga karena saat ini kondisi ketahanan energi Indonesia masih rendah. Peringkat ketahanan energi Indonesia berada pada posisi 71, dengan ketahanan hanya 20 hari.
Padahal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, ketahanan tersebut perbandingannya 1:3. Pasalnya, saat ini ketahanan energi Malaysia bisa mencapai 60 hari, sedangkan negara lain seperti Jepang bahkan bisa mencapai 90 hingga 120 hari.
“Kalau sampai terjadi apa-apa dalam 20 hari, semua akan padam. Kita perlu mempelajari ketahanan energi di negara-negara maju,” tambahnya.
Ia melalui PGN berusaha mulai memberikan penyadaran pada masyarakat untuk mulai menggunakan gas sebagai sumber energi. Salah satunya dengan masuk ke desa-desa dan kabupaten-kabupaten untuk memberikan penyuluhan bahkan pemasangan.
Tak hanya itu, PGN saat ini juga memfokuskan pada pembangunan infrastruktur yang mendukung penggunaan energi gas seperti pipanisasi.
“Harapannya para wisudawan UGM bisa ikut berpartisipasi dalam bisnis gas ini. Karena ke depan bisnis ini akan meningkat. PGN memerlukan banyak ahli, peneliti, dan orang berpengalaman terkait gas,” pungkas Prakoso.(Rosa)
