Event Sail Banda Belum Memberikan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat

640
Ilustrasi: Sail Komodo 2013.(Foto: id-travelinfo.blogspot.com)
Ilustrasi: Sail Komodo 2013.(Foto: id-travelinfo.blogspot.com)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pulau Banda sejak dulu menjadi primadona bagi Maluku. Kekayaan rempah dan keindahan alamnya membuat orang tak habis-habisnya memuji pulau ini.

Kekayaan yang dimiliki Pulau Banda dinilai memiliki potensi wisata yang menarik, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat Pulau Banda. Sampai saat ini sektor pariwisata memainkan peran penting bagi perekonomian pulau yang populer bagi penggemar snorkeling dan selam scuba ini.

Sejauh ini, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku terus mengupayakan beragam cara untuk mengembangkan potensi wisata Pulau Banda, khususnya di kecamatan Banda. Salah satu cara yang telah direalisasikan adalah penyelenggaraan event pariwisata tingkat internasional.

Seperti yang kita tahu bahwa pengadaan event pariwisata bukan cara yang asing lagi untuk pengembangan potensi wisata di suatu daerah. Penyelenggaraan event wisata dianggap sebagai salah satu cara ampuh meningkatkan sektor perekonomian di bidang wisata.

Event Sail Banda merupakan event yang sudah rutin diadakan oleh pemerintah sejak tahun 2010. Dalam kurun waktu hampir 10 tahun ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan acara ini.

M I Ryansyah Ambon dalam tesisnya yang berjudul Dampak Dari Event Sail Banda 2010 Terhadap Perkembangan Wilayah Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah tahun 2018, menjelaskan pengaruh dan dampak Event Sail Banda terhadap perkembangan wilayah Kecamatan Banda.

Ada beberapa tujuan penyelenggaraan Event Sail Banda ini, antara lain memperkenalkan lebih jauh tentang potensi wisata dan keindahan negara, memperkenalkan destinasi lain selain yang sudah populer, meningkatkan kesadaran wisata, dan meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Hasil temuan menunjukkan, hanya satu tujuan yang terwujud dari adanya penyelenggaraan event wisata ini, yakni meningkatnya jumlah wisatawan,” tulis Ryansyah dalam tesisnya untuk meraih gelar di Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM ini.

Ryansyah juga menelusuri pendapat masyarakat Banda tentang adanya event ini. Sebagian besar masyarakat kecamatan Banda mengatakan bahwa Event Sail Banda belum memberikan dampak ekonomi yang jelas terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kondisi ini juga diikuti dengan kondisi infrastruktur yang tidak baik dan kurangnya upaya pemerintah melibatkan masyarakat dalam penyelenggaraan event, sehingga dampak perekonomian belum dirasakan.

Penyelenggaraan waktu event yang cukup singkat, membuat masyarakat tidak sempat terlibat atau dilibatkan dalam upaya pengembangan potensi wisata ini. Dari sini diketahui bahwa masyarakat kecamatan Banda belum mendapatkan keuntungan perekonomian dari Event Sail Banda.

Persoalan lain yang tak kalah menjadi perhatian yaitu adanya faktor anggaran penyelenggaraan event yang tidak dipergunakan dengan baik.

“Penyelenggaraan Event Sail Banda di Kecamatan Banda tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan kesehjahteraan masyarakat,” tulis Ryansyah menyimpulkan.(Kinanthi)