Kepribadian Mahasiswa Mampu Prediksi Capaian Akademik

193

Menggunakan model kepribadian Big Five Personality, Rosito mencoba melihat hubungan kepribadian dengan regulasi diri. Dimensi kepribadian model ini antara lain yaitu model Neurotism, kepribadian yang ditandai dengan dominasi cemas, kekhawatiran, tegang dan rasa takut.

Selanjutnya, model Opennes yang memiliki karakteristik terbuka, menyukai informasi baru, dan senang belajar dengan hal baru. Model ketiga yaitu Ekstraversi yang memiliki antusiasme dan semangat tinggi.

Kemudian model Conscientiousness dengan karakteristik bersungguh-sungguh, tanggung jawab, teratur dan dapat diandalkan. Terakhir yaitu model Agreeableness yang memiliki ciri ketulusan untuk berbagi, kehalusan perasaan, serta Fokus pada hal positif.

Melalui metode penelitian kuantitatif dengan menyebar pertanyaan sebanyak 76  pada 342 orang mahasiswa, Rosito menemukan hal menarik. Secara keseluruhan terdapat peran signifikan dari kepribadian terhadap regulasi diri dalam mendapat capaian pembelajaran.

“Hal ini menunjukan bahwa pola-pola perilaku yang menetap pada individu (kepribadian) dapat menjadi salah satu predictor yang akurat akan kapasitas individu dalam penguasaan diri dalam pembelajaran,” tulisnya.

Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa model Conscientiousness dan model Opennes secara spesifik memiliki peran dalam keberhasilan pada self regulated learning.

Hal ini karena model Conscientiousness berasosiasi dengan perilaku disiplin, pekerja keras, teratur, tertib, seperti merencanakan dan mengorganisir tugas, berperilaku dengan rasa tanggung jawab dan berambisi untuk sukses di bidang akademik.

Sedangkan model Opennes mengacu pada aspek kreatif dan inovatif dari seseorang, dimana pribadi secara konsisten mencari pengalaman berbeda dan beragam.

“Individu yang tinggi dalam dimensi ini cenderung proaktif dalam melakukan pencarian, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan menghargai pengalaman untuk diri sendiri,” ungkap Rosita.(Rosa/Magang)