Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menperin Minta Segera “Tancap Gas”

146

Menurut Airlangga, penguatan industri di sektor hilir akan memacu pendapatan negara lebih stabil. “Semakin banyak kita membuat barang yang ke arah hilir, itu berarti ketergantungan kepada komoditas impor menjadi turun,” terangnya. Hilirisasi industri mampu memberikan efek luas bagi perekonomian nasioal, antara lain peningkatan pada nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa.

“Industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional dan turut memacu pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB, industri juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui setoran pajak,” paparnya.

Di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia perlu bersinergi dengan negara-negara di kawasan tersebut seperti Thailand dan Vietnam. “Kedua negara ini bisa kita jadikan benchmark. Misalnya, di sektor otomotif, Thailand memiliki industri komponen yang banyak, sedangkan Indonesia punya domestik market lebih kuat.  Apabila disinergikan, daya saing kita semakin meningkat,” ujarnya.

Dengan Vietnam, Indonesia bisa membidik untuk menjadi tujuan pasar ekspor dan penguatan rantai pasok tingkat regional bagi industri nasional. Apalagi Vietnam termasuk negara yang telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Eropa dan Amerika Serikat.

“Ada lebih dari 50 perusahaan Indonesia yang investasi di sana, dan menjadi bagian dari packaging untuk consumer product mereka,” tuturnya. Bahkan, produk dari industri mamin nasional banyak digemari konsumen di Vietnam. Ini mendorong pelaku industri lokal untuk ekspansi di negara-negara ASEAN.

Menariknya, menurut Menperin, Thailand juga tengah gencar menjalankan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan industri. Pembangunan politeknik pun menjadi program prioritas. “Selain itu, jika industri membangun vokasi di Thailand, akan diberikan fasilitas insentif fiskal sebesar 200 persen. Untuk mendorong R&D atau inovasi, mereka berikan insentif 300 persen. Jadi, insentifnya lebih jelas, di sana sangat efektif,” ungkapnya.

Sumber :

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian