Menhub Pastikan Tol Laut Berjalan Lancar di Saumlaki

86
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berdialog dengan sekitar 40 pelaku usaha logistik yang ada di Saumlaki dan mendengarkan masukan mereka. Foto : Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berdialog dengan sekitar 40 pelaku usaha logistik yang ada di Saumlaki dan mendengarkan masukan mereka. Foto : Kemenhub

KAGAMA.CO, SAUMLAKI – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (27/3/2019) mengunjungi Saumlaki, Kabupaten Tanimbar, Maluku. Dalam kunjungan kali ini Menhub ingin memastikan sendiri tol laut berjalan lancar di Saumlaki.

“Kunjungan saya ke Saumlaki adalah upaya untuk memastikan tol laut itu berjalan dengan baik. Artinya harga barang di sini relatif bisa dikendalikan, dan terjangkau,” sebut Menhub Budi Karya.

Menhub pun berdialog dengan sekitar 40 pelaku usaha logistik yang ada di Saumlaki dan mendengarkan masukan mereka.

Beberapa masukan yang terungkap dari dialog tersebut adalah soal lamanya waktu bongkar muat, distribusi barang melalui kapal feeder dari pelabuhan yang disinggahi kapal tol laut ke daerah sekitarnya, dan dampak penurunan harga barang.

Terkait waktu bongkar muat, Menhub mendapatkan masukan agar waktu bongkar muat dapat dilakukan lebih singkat dengan cara memaksimalkan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang ada di pelabuhan Saumlaki.

Menanggapi hal tersebut, Menhub mengungkapkan bahwa profesionalitas TKBM yang ada harus lebih ditingkatkan serta meminta dilakukan penambahan crane agar dapat mengangkut barang lebih cepat dan banyak.

“Mereka meminta harus mengkoordinir banyak buruh, tetapi sekarang kerjanya hanya sampai jam lima, padahal harusnya bisa (dibuat sistem menjadi) 24 jam. Ini yang mesti ditingkatkan,” ujar Menhub.

Terkait distribusi barang dari pelabuhan yang disinggahi tol laut ke daerah sekitarnya, Menhub mengatakan perlu dilakukan koordinasi dan kerja sama dengan Pemkab Tanimbar untuk memanfaatkan kapal-kapal rakyat sebagai kapal feeder.

“Dari port to port (pelabuhan tol laut) distribusinya tidak ada masalah. Persoalannya adalah bagaimana dari port (tol laut) ini ke daerah yang lain, baik darat atau ke pulau lain.”

“Oleh karenanya, kita bersama-sama Pemda Kabupaten Tanimbar kita akan menggunakan kapal-kapal feeder, kapal-kapal rakyat yang bisa digunakan kapal feeder,” jelas Menhub.

Lantas terkait dampak penurunan harga barang setelah adanya tol laut, Menhub Budi mengungkapkan bahwa diperlukan penerapan sistem sistem teknologi informasi secara online untuk memotong rantai bisnis yang panjang sehingga harga barang bisa menjadi lebih murah.

Dengan sistem tersebut bisa membuat para pedagang kecil dapat langsung membeli barang yang didatangkan lewat tol laut dengan harga yang lebih murah.

“Dari sini (Saumlaki dan sekitarnya) kita harapkan barang-barang itu mereka bisa pesan menggunakan online.”

“Mereka di sini bisa memesan langsung di Surabaya. Jadi nanti ada tim yang mengumpulkan.”

“Dengan mereka memesan langsung, membuat mata rantainya menjadi berkurang.”

“Jadi tidak dikuasai satu orang, sehingga bisa berkompetisi dan bisa mendapatkan harga yang baik,” ucap Menhub Budi Karya.

Selain ketiga masukan tersebut, Menhub juga menyatakan, dirinya telah menyampaikan kepada Presiden bahwa perlu dilakukan perbaikan prasarana insfrastruktur transportasi di Saumlaki untuk meningkatkan efektivitas program tol laut.

Selain itu, Menhub juga menyampaikan bahwa kapal-kapal perintis dapat juga dimanfaatkan untuk mengangkut barang untuk mengisi kekosongan kapal tol laut selama satu hingga dua bulan karena ada yang masih dalam proses tender.

“Kapal-kapal perintis yang mengangkut penumpang bisa juga mengcover barang, masyarakat dapat memanfaatkannya,” kata Menhub.

Guna program tol laut pada tahun 2019, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp222 miliar dengan pola subsidi yaitu subsidi operasional kapal dan subsidi kontainer.

Tol laut tahun ini mempunyai 18 trayek yang terdiri dari penugasan sebanyak 11 trayek (Pelni lima trayek, ASDP dua trayek dan Djakarta LLoyd empat trayek) dan tujuh trayek yang dilelang kepada swasta dan kapal yang digunakan berjumlah 19 kapal.

Sementara itu, untuk Pelabuhan Saumlaki pada tahun 2018 dilayari oleh trayek tol laut T-12 dengan rute Tanjung Perak-Saumlaki-Dobo-Tanjung Perak dengan operator PT Meratus Line.

Sepanjang tahun 2018, pelabuhan Saumlaki dikunjungi 13 kali kapal tol laut dengan muatan turun 16.552 ton dan muatan naik 4.960 ton. (Kemenhub)