Lurah Panggungharjo Alumnus UGM Lakukan Pemberdayaan Sosial di Masa Pandemi Covid-19

1444
Lurah Desa Panggungharjo, Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, pemerintah desa berusaha membangun kesadaran kolektif bahwa kita berada dalam situasi yang serius, sehingga membutuhkan penanganan komprehensif yang ditangani secara bersama-sama. Foto: Media Indonesia
Lurah Desa Panggungharjo, Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, pemerintah desa berusaha membangun kesadaran kolektif bahwa kita berada dalam situasi yang serius, sehingga membutuhkan penanganan komprehensif yang ditangani secara bersama-sama. Foto: Media Indonesia

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Desa bisa dibilang sebagai basis pertahanan terakhir dari negara ini.

Secara strategis, kekuatan desa tidak hanya tampak dari sumber bahan makanannya yang sehat, udara, atau airnya yang bersih.

Lurah Desa Panggungharjo, Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt., mengatakan, pemberdayaan sosial juga menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh desa.

Sejak diumumkannya pasien positif pertama Covid-19, Desa Panggungharjo langsung meresponnya dengan membuat Panggung Tanggap Covid-19.

Respon ini juga sebagai bentuk kewaspadaan dini masyarakat Desa Panggungharjo untuk mencegah penularan virus, sekaligus menjalankan misi pemberdayaan sosial.

Baca juga: Peneliti Alumnus UGM Yakin Ramadan adalah Pintu Berakhirnya Periode Kritis Wabah Covid-19

Yudi memilih salah satu ruangan di kompleks kantor Desa Panggungharjo sebagai tempat untuk mendukung kegiatan pencegahan Covid-19.

“Panggung Tanggap Covid-19 (PTC-19) menggunakan satu kerangka kinerja logis (logical framework). Dalam hal ini kami mengkategorisasi kondisi kesehatan dan memetakan dampak ekonomi yang dialami setiap warga,” ungkap alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1997 ini.

Dalam Seri Diskusi Karang Taruna: Ayo, Gugur Gunung Lawan Corona, pada Rabu (22/04/2020), Yudi menjelaskan secara detail PTC-19.

Salah satu bagian dari PTC-19 adalah modul lapor. Modul ini berperan sebagai alat untuk menghimpun data terkait dampak klinis dan non klinis warga, misalnya di bidang ekonomi dan sosial.

Dari masing-masing aspek, selanjutnya dikategorisasikan lagi berdasarkan tingkat risikonya yakni, risiko tinggi, sedang, dan rendah, masing-masing tingkat risiko akan diberi intervansi penanganan yang berbeda.

Baca juga: Aksi Solidaritas KAGAMA Kalteng dalam Melawan Wabah Corona