Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menperin Minta Segera “Tancap Gas”

146

Pada kesempatan tersebut, Menperin menegaskan kepada pejabat yang dilantik agar dapat segera menyesuaikan dengan jabatan barunya. “Setelah itu langsung tancap gas,” ujarnya. Hal ini lantaran mereka harus berperan aktif untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan serta mengevaluasi terhadap target kinerja yang telah ditetapkan guna tercapainya sasaran pembangunan industri nasional.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pembangunan industri nasional diarahkan pada tiga sasaran utama. Pertama, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Sekretaris Jenderal Haris Munandar memberikan ucapan selamat kepada Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Harjanto seusai Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di Kementerian Perindustrian [Foto ISTIMEWA]
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Sekretaris Jenderal Haris Munandar memberikan ucapan selamat kepada Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Harjanto seusai Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di Kementerian Perindustrian [Foto ISTIMEWA]
Kedua, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Dan, ketiga, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Tahun 2018 adalah tahun yang sangat penting, karena kita perlu mempercepat target pemerintah yang telah dicanangkan agar dapat dicapai pada tahun 2019. Tentunya ini akan menjadi fokus utama kita,” papar Airlangga.

Beberapa program yang perlu segera diselesaikan pihaknya, antara lain upaya memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk penerapan industri 4.0 di berbagai area, mobil pedesaan, mobil lsitrik, e-smart IKM, pembangunan kawasan industri khususnya di luar pulau Jawa, serta program pendidikan vokasi yang link and match dengan dunia usaha industri.