Wejangan Prof. Mubyarto yang Mengiringi Perjalanan Hidup Ketua KAGAMA Sukoharjo

1118

Baca juga: Gojlokan dari 2 Profesor FIB UGM yang Membuat WS Rendra Melegenda



Di waktu lain, pria asal Grobogan, Jawa Tengah ini juga mendapat kesempatan untuk memimpin delegasi pertukaran Pemimpin Muda Indonesia-Jepang.

Pasca meraih gelar sarjananya pada 1991, Wakil Rektor III UGM, Soepono memanggil Darsono dan memintanya untuk bekerja sebagai dosen di Fakultas Kehutanan.

Namun, di saat yang sama dia juga mendapat tawaran untuk bekerja sebagai dosen di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS).

Saat alami kebimbangan itu, Darsono mengikuti diskusi di Puslides UGM dan bertemu salah seorang dosen, Prof. Mubyarto.

Dalam perbincangan hangat, Darsono menceritakan kondisinya saat itu yang sedang dilema.

Baca juga: Prof. Hamzah Berahim Wafat, Pesan Energi Ramah Lingkungan Jadi Peninggalannya

“Beliau dengan tegas menyergah saya. Katanya saya masih muda. Jangan terlena dengan bendera yang sudah besar. Kibarkan bendera besar itu di tempat lain,” ujarnya, menirukan mendiang Prof. Mubyarto.

Setelah perbincangan itu, Darsono merasa tercerahkan. Keesokan harinya dia mendatangi kampus UNS dan melamar sebagai dosen di sana.

Kariernya sebagai akademisi pun dari waktu ke waktu berkembang.

Ketua KAGAMA Sukoharjo ini dikenal sebagai dosen teladan di fakultas dan universitas.

Dia juga aktif sebagai Pengurus Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) sejak 2004.

Selain itu, ayah dua anak ini tidak hanya memperoleh pengalaman sebagai staf pengajar, tetapi juga menduduki beberapa jabatan struktural.

Mulai dari Ketua Laboraturium hingga salah satu yang tertinggi adalah sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS pada 2015-2019.

Baca juga: Kunci agar Jamu Bisa Merebut Pasar Dunia Menurut Alumnus Farmasi UGM