Begini Persaingan Pasar yang Dihadapi Medical Supplier Industry di Masa Pandemi

884
Managing Director PT Indonesia Global Medika, Obed FL mengungkapkan, motto follow your passion tidak lagi relevan bagi pelaku bisnis yang harus menghadapi situasi genting di masa pandemi. Foto: Ist
Managing Director PT Indonesia Global Medika, Obed FL mengungkapkan, motto follow your passion tidak lagi relevan bagi pelaku bisnis yang harus menghadapi situasi genting di masa pandemi. Foto: Ist

KAGAMA.CO, JAKARTA – Industri kesehatan mendadak harus melakukan perubahan pasca Covid-19 mewabah di Indonesia.

Managing Director PT Indonesia Global Medika, Obed FL mengungkapkan, segala rencana bisnis perlu dirombak, pelaku bisnis gagap dan kebingungan di awal.

“Seperti di tempat kami, ada empat departemen yang beroperasi. Namun, sejak pandemi, empat departemen ini menjadi tidak relevan.”

“Kami yang sebelumnya menjual peralatan kesehatan berupa mesin-mesin besar, kesulitan menjual. Sebab, semua institusi kesehatan memutuskan menunda investasi mereka untuk peralatan kesehatan ini.”

Hal tersebut dia sampaikan dalam webinar Managing Medical Institution in The Name of Covid-19, yang digelar oleh MM UGM dan KAFEGAMA MM, pada Sabtu (26/9/2020).

Baca juga: Respons Bupati Petrus Kasihiw untuk Bangkitkan UMKM Teluk Bintuni pada Masa Pandemi

PT Indonesia Global Medika merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan peralatan kesehatan.

Namun, di masa pandemi perusahaan ini fokus memproduksi produk-produk perawatan luka, terutama antiseptik dan disinfektan.

Perencanaan bisnis yang dilakukan medical supplier industry berubah seketika tanpa bekas, mulai dari perencanaan bisnis hingga stok produk.

Semua institusi kesehatan, baik rumah sakit, klinik, dan laboratorium hanya fokus menyediakan alat dan perlengkapan untuk kebutuhan penanganan Covid-19.

Beruntungnya, PT Indonesia Global Medika tahun lalu sudah memiliki rencana untuk meluncurkan varian baru untuk antiseptik dan disinfektan, sehingga perencanaan ini cukup menolong perusahaan untuk bertahan di tengah pandemi.

Baca juga: Kata Ekandari Sulistyanngsih, Canthelan adalah Sarana Penyembuhan Diri di Masa Pandemi