Ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang Berguna untuk Anak Muda Masa Kini

9926

Baca juga: Berdayakan Warga Terdampak Covid-19, KKN UGM Daring Kembangkan Agro-Edu-Wisata di Bantul

Sehingga, apa pun yang sudah kita miliki terlihat tak lagi bermakna.

“Pemenuhan kebutuhan menjadi rumit gara-gara pikiran. Prinsip-prinsip keinginan merusak kehidupan,” kata Irfan.

“Kebutuhan jiwa itu pengennya dihargai dan tidak dilecehkan. Akan tetapi, karena kita punya pikiran dan gagasan, kita jadi menganggap bahwa orang yang punya pangkat itu lebih dihargai dari yang tidak punya pangkat.”

Di sinilah Kawruh Jiwa berperan untuk menjernihkan dan mengenali rasa diri, yang mempengaruhi pada pengenalan rasa orang lain.

Dalam hal ini, Ki Ageng Suryomentaram memandang “Barang siapa ingin mencari kesenangan tanpa menyenangkan orang lain, maka sama saja dengan menjerat dirinya sendiri.”

Baca juga: Cerita Diaspora KAGAMA tentang Penerapan Normal Baru di Perguruan Tinggi Korea Selatan

Prinsip tersebut diistilahkan dengan raos sami alias rasa yang kita miliki sama dengan rasa punya orang lain.

“Rasa enak diri sendiri pasti harus mengandaikan rasa bahagianya orang lain. Karena itu, rasa senang tidak mungkin dicapai dengan proses egoisme,” tutur Irfan.

“Egoisme pasti berdampak destruktif dan menimbulkan konflik di masyarakat dan akan kembali pada diri sendiri,” beber pendiri Langgar.co.

Menurut Irfan, Kawruh Jiwa sangat aplikatif lantaran kini banyak psikoterapis yang menggunakan pendekatannya.

Apalagi, untuk anak muda masa kini yang kerap diterpa kegalauaan atau sekarang familier disebut insecure.

Melalui Kawruh Jiwa, anak muda akan matang secara jiwa dan tidak terempas oleh hal-hal duniawi.

“Usaha untuk mengenali diri sendiri mengantarkan pada kebahagiaan yang tidak bergantung pada keadaan dan waktu,” ujar Irfan.

“Kita juga tidak akan khawatir dan menyesal pada masa mendatang. Hidup pun tenteram karena telah menerima susah dan senang,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Prihatin Para Tetangga Terdampak Pandemi, Rimbawati UGM Ini Pasang Canthelan di Desa Singosaren, Bantul