Cerita Nilai Ujian Yayuk yang Dibagi Lima untuk Teman-temannya

814

Baca juga: KAGAMA Luncurkan Layanan Telekonseling Gratis

Sayangnya, selepas meminjam catatan, kawan-kawan Yayuk kerap ketiduran dan lupa dikembalikan.

Alhasil, Yayuk terpaksa harus meminjam catatan dari kawan kosnya.

Yayuk juga pernah mendapat nilai jeblok dalam salah satu praktikum karena teman-temannya mencontek karyanya.

Yayuk masih ingat saat itu ia membuat millimeter blok.

Kawan-kawan satu kelompoknya yang berjumlah 5 orang, lantas meminjam hasil karyanya yang paling cepat selesai.

Mereka kemudian menyambung millimeter blok yang begitu mirip dengan milik Yayuk.

Nining, asisten praktikum tentu curiga. Oleh sebab itu, ia langsung memberi sanksi.

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Sediakan Bank Data Pendonor Plasma dan Tabung Oksigen Gratis

Nilai milik Yayuk dibagi rata untuk 5 orang. Terang saja Yayuk murung.

“Aduh, nilaiku diparo nggo wong 5,” aduh nilaiku dibagi untuk 5 orang,” ujar Yayuk sambil terkekeh.

Berani Melamar Menjadi Dosen

Lulus kuliah tahun 1996, Yayuk diminta ayahnya bekerja sebagai dosen atau PNS.

Secara perlahan Yayuk lantas mencoba mengabulkan harapan sang ayah.

Di tahun 1997, ia mendaftar di S2 Fakultas Teknologi Pertanian dengan beasiswa URGE dari Bank Dunia.

Tak sampai 2 bulan kuliah, Yayuk mendapat tawaran bekerja sebagai dosen.

Tawaran ini bersifat umum. Oleh sebab itu, adik-adik kelas Yayuk saat S1 juga banyak yang ikut mendaftar.

Baca juga: Ada yang Hilang dari Kuliner Klebengan

Di akhir periode pendaftaran, Nining, salah satu asisten praktikum yang dianggap sangat pintar tiba-tiba ikut mendaftar.

Karuan saja pendaftar lainnya mulai khawatir. Mereka mulai mundur teratur karena saat itu kabarnya cuma ada satu calon yang diterima.

Yayuk memilih bertahan. Pilihan ini rupanya tepat. Di akhir seleksi ternyata yang diterima menjadi dosen ada dua orang.

Dan dua orang itu adalah Nining dan Yayuk.

Sinergi Kampus dengan Industri

Kini, Yayuk tak hanya disibukkan dengan aktivitas mengajar.

Selain melakukan penelitian seputar pengembangan teknologi produksi gula semut di Kokap, Kulonprogo, Yayuk kini juga menjabat  sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengembangan Masyarakat dan Kerja Sama Alumni.

Dengan jabatan tersebut, ia ingin ada sinergi antara kampus dan industri.

Oleh sebab itu, Yayuk ingin dalam setahun minimal ada dua hilirisasi riset dari Fakultas Teknologi Pertanian yang bisa masuk ke dunia industri.

Salah satu bentuk riset yang telah masuk ke dunia industri ialah penciptaan aplikasi dalam jaringan untuk memantau iklim.

Secara khusus aplikasi ini bisa digunakan oleh para petani untuk menentukan tananaman apa yang bisa ditanam dengan ketidakpastian musim akibat perubahan iklim.

“Untuk membuatnya kami bekerja sama dengan perusahaan,” pungkas Yayuk. (Vn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Keluarkan 6 Imbauan Peningkatan Kewaspadaaan atas Tingginya Laju Penularan Covid-19