Kata Healthpreneur Alumnus UGM: Ada Tiga Karakter yang Diperlukan untuk Membangun Startup

1985
Founder Diet Partner, M. Ali Zaenal Abidin, menceritakan pengalamannya dalam membangun startup di bidang kesehatan. Foto: Dok. Pri
Founder Diet Partner, M. Ali Zaenal Abidin, menceritakan pengalamannya dalam membangun startup di bidang kesehatan. Foto: Dok. Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMURFood industry merupakan bidang bisnis yang sangat dekat dengan masyarakat.

Namun, sebagian produk makanan yang ada di pasaran ternyata belum memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang berkaitan dengan makanan.

“Di era disrupsi ini, peran entrepreneurship cukup besar untuk banyak hal termasuk perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat,” ungkap Founder Diet Partner, M. Ali Zaenal Abidin, AdvDip. Mgt, S.Gz.

Hal tersebut dia paparkan dalam dalam diskusi Alumni Berbagi: Healthpreneur and Health Philantrophy Talk, yang digelar oleh FK-KMK UGM beberapa waktu lalu secara daring.

Menurut Ali, keberadaan startup turut berperan dalam menyelesaikan persoalan yang ada.

Baca juga: Rabita Madina Harumkan Nama UGM di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020

Startup, kata Ali, identik dengan teknologi. Menurutnya, teknologi merupakan jalan tepat bagi sebuah bisnis untuk memperluas pertumbuhan atau jangkauan startup tersebut.

Ali bersama rekannya kemudian berinisiasi membangun startup Diet Partner pada 2017.

Dia termotivasi membangun Diet Partner setelah banyak melihat orang-orang yang kesulitan menyelesaikan masalah gizi yang dialami.

“Ketika itu bisnis jasa untuk mendukung gizi masyarakat masih jarang. Paling hanya klinik atau rumah sakit.”

Baca juga: Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM Kehilangan Sosok Dosen yang Dekat dengan Mahasiswanya