Senin, 24 Juni 2024 | 03:04 WIB

Program dari PERTAMINA Ini Sukses Ubah Sampah Jadi Cuan dan Dukung Indonesia Bersih

KAGAMA.CO, JAKARTA – PT. PERTAMINA (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi sampah melalui program Sampah Kita.

Program Sampah Kita yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PERTAMINA, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dengan mengubah sampah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi.

Program ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025.

Program Sampah Kita memiliki target untuk berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen.

Baca juga: Bawa Teknologi Hijau, PANELTECH.US Corp Siap Berinvestasi dan Entaskan Masalah Sampah di Indonesia

Bertepatan dengan Hari Peringatan Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang mengambil tema “Atasi Sampah Plastik dengan Produktif”, Pertamina menaruh perhatian lebih dengan menggelontorkan 121 Program Pengolahan Sampah dibawah payung program TJSL Sampah Kita.

Fadjar Djoko Santoso VP Corporate Communication PERTAMINA menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2023, Pertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.

Selain itu, program tersebut telah mengurangi emisi karbon hingga 101.499 ton CO2EQ per tahunnya.

Salah satu program pengolahan sampah yang memberi dampak cukup baik adalah Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah) di Desa Balongan, Desa Lombang dan Lapas Bimasakti, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Mahasiswa UGM Buat Eco Lindi Cairan Penetral Bau Sampah

Melalui program ini PERTAMINA memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sampah menjadi kerajinan tangan berdaya jual.

Selain itu, dilakukan juga budi daya maggot yang terintegrasi dan dijadikan pakan ternak ayam dan juga kambing.

Program Wiralodra ini telah mampu memberi manfaat kepada 32 orang anggota aktif dengan meningkatkan pendapatan kelompok rata-rata Rp36 juta per tahunnya.

Program ini juga mampu mengelola sampah organik hingga 200 kilogram per bulan, serta mengurangi potensi karbon dioksida sebesar 310 kilogram CO2 eq per tahun.

Baca juga: Krisis Kebijakan Kelola Hutan Jawa Belum Tuntas

Program lain yang juga berhasil mengubah kemandirian warga adalah Bank Sampah kumpulin.id, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Melalui program ini, PERTAMINA mengajak masyarakat desa untuk mengelola sampah menjadi pupuk dan kerajinan ecobrick.

Bahkan warga bisa menukar sampah mereka menjadi saldo aplikasi ojek online Kamojang, atau yang dikenal sebagai Rangers App dan Para pelajar bisa menukar sampah menjadi voucher wifi untuk digunakan belajar.

Program kumpulin.id ini telah mampu mengelola sampah anorganik hingga 12,9 ton, dan sampah organik hingga 720 kilogram setiap tahunnya.

Baca juga: Manfaat Limbah Tempurung Kelapa yang Belum Banyak Orang Tahu

Total 2771 orang nasabah telah menukarkan sampah menjadi saldo aplikasi dengan total nilai sebesar Rp25,8 juta.

Hingga dapat menurunkan potensi karbon dioksida sebesar 4.643,2 ton CO2 per tahun.

Seluruh upaya Pertamina untuk mengelola sampah dengan Program Sampah Kita sejalan dengan nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), #12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan #13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Selain itu, berbagai program ini mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. (*)


KAGAMA EDISI CETAK

BACA JUGA

BERITA TERKAIT

JOGJANESIA