
KAGAMA.CO, JAKARTA – Menurut penelitian Lourens J.J. Meijer dan rekan-rekannya yang dipublikasikan di jurnal Science Advance pada 2021, Filipina menjadi negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia, jumlah sampah plastik dari negara tersebut ke lautan mencapai 356.371 metrik ton setiap tahun.
India berada di urutan kedua lantaran menyumbang sampah plastik sebanyak 126.513 metrik ton setiap tahun.
Posisinya berikutnya ditempati Malaysia yang menyumbang 73.098 metrik ton sampah plastik ke lautan setiap tahun.
Lalu, 70.707 metrik ton sampah plastik di lautan berasal dari Tiongkok setiap tahun.

Indonesia juga masuk daftar negara penyumbang sampah plastik ke lautan dengan jumlah mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun.
Sementara menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional di tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dan 17 persen (sekitar 11,6 juta ton) dari jumlah tersebut disumbang oleh sampah plastik.
Terjadi peningkatan jumlah dari tahun 2010 yang sebelumnya hanya 11 persen.

Di tahun 2022, jumlah sampah nasional kembali naik menjadi 70 juta ton.
Sampah yang belum dikelola oleh Direktorat Jenderal PSLB3 (Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya) hingga saat ini sekitar 24 persen atau 16 juta ton.
Menurut catatan, dari 69 persen sampah yang masuk ke TPA hanya 7 persen yang terdaur ulang.
Jika dibandingkan dengan sampah yang sudah diolah di negara Malaysia serta Singapura, Indonesia masih tertinggal jauh.
Jumlah yang masih belum terkelola baik mencapai 16 juta ton.