Nusantara Ibu Kota Negara Baru Trigger UGM Jadi Universitas Terbaik ASEAN Berkelas Dunia

762

Asal Kata Nusantara

Kata Nusantara ditemukan pada Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada pada saat upacara pengangkatan dirinya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 Masehi.

Sumpah itu berbunyi Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa, yang artinya “Jika telah menguasai Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa”.

Nusantara adalah sebutan nama bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia dan sekitarnya.

Dari sisi Bahasa, akar nama Nusantara berasal dari kata nusa artinya pulau dan antara yang berarti luar atau seberang.

Sumpah Palapa berisi pernyataan suci yang diucapkan oleh Gadjah Mada di hadapan Penguasa Majapahit, yaitu Ratu Tribuwana Tunggadewi dengan disaksikan oleh para Menteri dan pejabat kerajaan lainnya.

Pernyataan Sumpah Palapa tersebut menandakan Gajah Mada dengan segenap jiwa raganya akan mewujudkannya.

Di bawah perintah Maha Patih Gadjah Mada (1313-1364 M), Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya dan menguasai banyak wilayah.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh abad XIII-XV, wilayah kekuasaan Majapahit meliputi pulau-pulau di luar Jawa, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya (Malaysia), Brunei Darussalam, dan sebagian Filipina.

Kalau diterjemahkan sekarang merupakan sebagian besar wilayah Association South of Asian Nations (ASEAN), bahkan terlintas dalam benak saya bahwa ASEAN merupakan perwujudan Sumpah Palapa Gadjah Mada.

Jadi Gadjah Mada sangat pantas bila disebut inspirator berdirinya ASEAN.