Danny Kosasih: Startup yang Sukses Mendapatkan Pendanaan Belum Tentu Sukses di Pasar

645

Baca juga: Berdayakan Warga Terdampak Covid-19, KKN UGM Daring Kembangkan Agro-Edu-Wisata di Bantul

“Bentuk digitalisasi yang saat ini menjadi fokus di sebagian besar startup di Indonesia yaitu, artificial intelligence, tetapi masih banyak yang bersifat deskriptif dan belum berkembang jauh. Jika sudah mengalami perkembangan ke beberapa tahap, maka startup ini bisa didanai,” jelas Danny.

Selain artifical intelligence, beberapa startup juga fokus mengembangkan internet of things. Dengan digitalisasi tersebut, kata Danny, pabrik-pabrik sudah mulai melakukan otomatisasi, industri manufaktur diperkuat dengan adanya sensor-sensor, dan sebagainya.

“Startup tetap bisa gagal meskipun sukses mendapatkan pendanaan. Seringnya, hal ini disebabkan karena startup tersebut tidak bisa melalui the value of death.”

“Yakni kemampuan startup dalam memvalidasi kebutuhan. Jadi bukan hanya soal mengembangkan ide, tetapi bagaimana mengakselerasi dan menginkubasi ide tersebut menjadi sesuatu yang benar-benar dibutuhkan,” tandasnya.

Akademisi, kata Danny, mempunyai peran penting bagi startup, terutama dalam hal pengembangan riset dasar, terapan, sampai berhasil membuat produk yang bisa digunakan oleh startup.

Baca juga: Proposal 10 Lembar yang Mengantarkan Ketua KAGAMA Pertanian Miliki 23 Perusahaan

Nantinya, hasil pengembangan riset ini termasuk produk yang dihasilkan akan divalidasi ke pasar.

“Kita juga perlu menilai startup kita, dengan melihat kondisi dan level startup kita saat ini. Hal ini akan menentukan besaran pendanaan dan bentuk pendanaan teknologi yang dibutuhkan,” ungkap pria yang pernah menjadi dosen Universitas Bina Nusantara ini.

Danny menegaskan bahwa inkubator punya peran penting dalam menyediakan peluang bereksperimen bagi startup-startup terhadap teknologi.

Dia juga menantikan datangnya startup founders yang tak hanya berasal dari kalangan pelaku bisnis, tetapi juga akademisi.

“Mahasiswa, dosen, dan alumni bisa bekerja sama membangun startup. Saya percaya, banyak akademisi tidak hanya berhenti di teori dan konsep saja.”

“Akademisi bisa membuat inkubasi yang entertaining. Dengan semua langkah tersebut, startup bisa melalui the value of death,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: 5 Langkah Nyata KAGAMA Balikpapan dalam Memerangi Wabah