Strategi Menyelamatkan Bisnis Jasa Pendidikan di Masa Pandemi

2856

Baca juga: 19 Tahun Berkarier di Bidang Kehutanan, Korsa Rimbawan Selalu Jadi Kebanggaan Tri Wira Yuwati

Seperti kabar yang diterima Deddy, dari 4000-an perguruan tinggi di Indonesia, sebagian di antaranya mulai kesulitan membayar gaji dosen dan stafnya.

“Pemerintah telah memberi kelonggoran bagi pendidikan tinggi untuk memupuk kekayaan dari sisa atau kelebihan dana tanpa dikenakan pajak.”

“Mereka bisa gunakan ini sebagai endowment fund (dana abadi), sehingga kampus tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pendanaan mahasiswa.”

“Jika kampus memiliki pendapatan sisa, dalam hal ini jumlah pendapatan lebih besar dari pengeluaran, sebaiknya pendapatan ini langsung diinvestasikan dalam bentuk fasilitas infrastruktur, sarana dan prasarana,” jelas lulusan University of Kentucky ini.

Mengutip sebuah data tahun 2020, Deddy mengatakan, jumlah mahasiswa yang mmendaftar perguruan tinggi negeri sebanyak 597.125 peserta.

Baca juga: Faktor yang Membuat Adaptasi Kebiasaan Baru Sulit Diterapkan di Angkutan Perkotaan

Jumlah ini menurun dibandingkan tahun lalu. Fakta tak dapat dipungkiri, pendapatan sebagian besar masyarakat menurun di masa pandemi.

Pendapatan kampus tidak hanya dari pendanaan mahasiswa. Sumber pendapatan kampus bermacam-macam, seperti asrama mahasiswa, foto kopi dan percetakan, sewa tenant untuk tempat makan, dan sebagainya, tanpa mahasiswa sumber pendapatan akan lesu.

Menurut Deddy, model bisnis pendidikan tinggi harus diubah. Ke depannya, institusi pendidikan harus bekerja sama dengan perusahaan atau NGO sebagai training center.

Hal ini dilakukan supaya tercipta link and match antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri.

“Kemudian menciptakan kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan NGO. Salah satu bidang kerja sama yang dipilih bisa terkait riset dan development, dalam hal ini institusi pendidikan menawarkan program riset untuk kebutuhan perusahaan dan bisa diindustrialisasikan hasil risetnya.”

“Di samping itu, penting juga kampus membangun inkubator bisnis sebagai sarana untuk mengembangkan startup-startup baru, yang ketika sukses akan memberikan kontribusi balik kepada kampus,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Lakukan Mitigasi Penanganan Covid-19, Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Ketahanan Pangan kepada Petani Desa Madurejo