Alumnus Psikologi UGM Ini Bilang: Kalau Kita Mau Segera Fokus, Minum Robusta Lebih Bagus

1027

Baca juga: Strategi Petrus Kasihiw Jadikan Teluk Bintuni Kabupaten Berzona Hijau di Indonesia

Belakangan, beberapa pihak meyakini mindfullness bisa menjaga kesehatan mental dan menghindarkan diri dari depresi.

Praktik mindfullness bak ritual yang wajib dilakukan Endro. Dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini bertutur, sebelum minum kopi, dia biasanya membaui agar meresap ke indera penciuman.

Bagi dia, ritual itu memiliki makna lebih dari sekadar menggunakan indera penciuman.

Endro lantas menjelaskan mengapa kopi robusta lebih bagus digunakan untuk membangkitkan gairah.

Kata dia, kandungan kafein kopi robusta dua kali lipat ketimbang arabika.

Baca juga: Komika Alumnus UGM Ini Terus Berkarya di Masa Pandemi

Kandungan kafein dalam robusta bisa menghidupkan (ignite) saraf-saraf manusia.

Meski begitu, Endro menilai, secara rasa, robusta lebih inferior ketimbang arabika.

Namun, jenis kopi yang membuat Indonesia jadi produsen nomor tiga di dunia ini lebih enak daripada liberika.

“Tetapi hati-hati terhadap robusta karena kita bisa glittery, yakni deg-degan dan sulit tidur,” kata Endro.

Pria yang kini jadi konsultan program pemberdayaan masyarakat muda di Myanmar ini menilai, arabika sebenarnya bisa digunakan. Asalkan, lanjut Endro, porsinya sesuai.

Sebab, unsur kafein dalam arabika jauh lebih sedikit ketimbang robusta.

“Saya pribadi lebih suka arabika. Kalau (minum) robusta saya blend dengan arabika,” ujarnya.

Baca juga: Masker Jadi Tantangan Dibyo Primus untuk Tetap Jenaka di Masa Pandemi